Ancaman dualisme PSMS Medan semakin menguat. Kenyataan itu membuat salah satu ikon sepak bola Medan, Saktiawan Sinaga, merasa gerah. Mantan pemain tim nasional itu meminta para pengurus bersatu.
Ancaman dualisme itu dimulai ketika kepengurusan versi ketua umum Indra Sakti Harahap (PT. Liga Indonesia) menggelar seleksi pemain beberapa hari lalu.
Kemudian versi kedua Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) yang dipimpin Idris telah menemukan calon ketua umum baru untuk dilantik. Intinya keduanya sama-sama mau mempersiapkan PSMS musim depan.
Saktiawan menyadari nasib PSMS Medan diujung tanduk. Kisruh dualisme yang tak berkesudahan membuat tim berjuluk Ayam Kinantan ini semakin tak bertaji. Bahkan musim ini terancam absen berkompetisi.
Faktor finansial juga membuat tim asal Kota Medan ini memiliki banyak utang. Jika ditotal dari dua musim itu hampir Rp9 Miliar. Itu pun belum termasuk gaji pemain PSMS LPIS yang belum dibayarkan.
"Sebenarnya PSMS itu tak bermasalah, hanya manusia yang mengurusinya membuat masalah. Mereka harus memperbaiki kualitas diri, jangan egois. Biarkan PSMS maju sama siapa saja yang mau bertanggung jawab," ujar Saktiawan.
Editor | : |
Komentar