Sejumlah pebulu tangkis China dan Jepang dianggap paling bersinar dalam raihan gelar pada turnamen sepanjang kalender kompetisi 2018.
China dan Jepang secara bergantian muncul dan meraih titel di sejumlah turnamen elite dunia.
Pasangan ganda putra muda China, Han Chengkai/Zhou Haodong, mendapat penghargaan sebagai pemain paling menjanjikan tahun ini.
Penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas apa yang Han/Zhou capai dalam karier bulu tangkis mereka yang terhitung masih baru.
Tahun lalu, mereka masih berjuang dari babak kualifikasi pada turnamen superseries. Namun, pada 2018, mereka bertarung di BWF World Tour Finals.
Han/Zhou lolos ke BWF World Tour Finals 2018 setelah menjadi runner-up pada China Open dan menjuarai French Open.
Mereka juga akan bangga menjadi satu-satunya pasangan yang bisa mengalahkan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo selama dua kali pada 2018.
Han dan Zhou menjadi pemain paling menjanjikan tahun ini setelah menyisihkan Apriyani Rahayu (Indonesia), He Jiting (China), Goh Jin Wei (Malaysia), dan Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia).
"Penghargaan ini sangat penting bagi kami. Ini adalah tahun di mana kami menunjukkan peningkatan besar dalam penampilan kami. Kami mendapat hasil luar biasa di China Open dan French Open. Hal ini akan menginspirasi kami untuk menjadi lebih baik," kata Han seperti dilansir BolaSport.com dari BWFbadminton.
Oleh karena itu, China memiliki pasangan cadangan yang kuat setelah juara dunia mereka Li Junhui/Liu Yuchen, He Jiting/Tan Qiang, dan Zhang Nan/Liu Cheng.
Baca juga:
- Daftar Timnas Bulu Tangkis Jepang untuk Tahun 2019
- Kento Momota Pentingkan Kejurnas Jepang daripada BWF World Tour Finals 2018?
He Jiting juga dinominasikan dalam kategori pemain yang paling mengalami peningkatan bersama Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), Seo Seung Jae (Korea), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), dan Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia).
Gelar tersebut dimenangi oleh Matsumoto/Nagahara setelah mereka menjadi kampiun pada Kejuaraan Dunia 2018.
Matsumoto/Nagahara adalah salah satu dari pasangan ganda putri Jepang berprestasi.
Saat pasangan mapan seperti Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dan Shiho Tanaka/ Koharu Yonemoto berada di garis depan, pasangan muda lainnya muncul, seperti Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata, Nami Matsuyama/Chiharu Shida dan Misato Aratama/Akane Watanabe.
Dominasi Jepang terhadap ganda putri dunia tampaknya akan berlanjut.
"Sangat istimewa bagi kami untuk memenangkan penghargaan ini. Ini adalah hadiah besar untuk kerja keras yang kami lakukan tahun ini," kata Matsumoto.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar