Catatan negatif yang ditorehkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada BWF World Tour Finals 2018 disebabkan oleh beberapa faktor.
Menurut pelatih ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, salah satu penyebab buruknya performa Greysia/Apriyani adalah mentalitas.
Eng Hian menyatakan, berhadapan dengan para pemain papan atas dunia dalam sistem round robin menjadi sesuatu yang baru bagi Apriyani.
Alhasil, Apriyani diyakini tak siap. Dia bersama Greysia pun mengalami tiga kekalahan beruntun sepanjang fase penyisihan grup.
"Pertama, saya lihat ada pressure dari mereka dari start turnamen, ini pengalaman pertama buat Apriyani," ujar Eng Hian.
"Biasanya pemain-pemain top ini baru dihadapi Greysia/Apriyani pada perempat final. Namun kali ini, pada pertandingan pertama sudah harus berhadapan dengan pemain top. Buat Apriyani, tentu ada tekanan, kalau kalah bagaimana ini?" tutur Eng Hian.
Pada BWF World Tour Finals 2018, Greysia/Apriyani tergabung di Grup A bersama Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan (China), dan Du Yue/Li Yinhui (China).
Saat melawan Matsutomo/Takahashi, Greysia menelan kekalahan 11-21 16-21 dalam durasi 52 menit.
Setelah itu, Greysia/Apriyani ditaklukkan Chen/Jia dengan kedudukan 14-21, 8-21.
Adapun saat melawan Du/Li, Gresia/Apriyani kalah dengan skor 18-21, 7-21.
"Tekanan itu sangat memengaruhi performa Apriyani dan ke partnernya juga. Kemampuan Apriyani tidak bisa keluar semua. Inilah hal utama yang saya evaluasi," ucap Eng Hian.
View this post on InstagramMungkinkah Wesley Sneijder ke Persib Bandung? #persib #persibbandung #wesleysneijder
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar