Jonas Folger menceritakan kembali momen berat saat dia harus keluar dari MotoGP.
Jonas Folger menjadi salah satu pebalap yang mencuri perhatian di MotoGP 2017 lalu.
Jonas Folger yang melaju bersama tim Monster Yamaha Tech3 mampu bersaing dengan para pebalap kuat lainnya di musim 2017.
Namun, kariernya di MotoGP harus terhenti lantaran dia memiliki penyakit yang berdampak pada tenaganya yaitu sindrom gilbert dan sempat terserang virus Epstein-Barr.
Soal kondisi kesehatannya kala itu, Folger kembali membuka lembaran lama yang sudah menjadi catatan perjalanan kariernya.
(Baca juga: Timnas Thailand Siap Hadapi 100 Ribu Fan Malaysia pada Semifinal Pertama Piala AFF 2018)
"Saya sudah pernah mengatakan bahwa setiap atlet dibungkus dengan tubuh yang berbeda," kata Folger yang dikutip Juara.net dari Speedweek.
"Ada seorang yang hanya bisa fokus kepada dirinya sendiri dan semua hal lain tidak menjadi penting, tetapi itu bukan saya. Saya sedikit berbeda," tutur Folger menambahkan.
Lebih lanjut, Folger juga mengakui bahwa dirinya memang sempat mengalami gangguan mental karena terlalu banyak berpikir soal penyakit dan balapan.
"Sayangnya di MotoGP yang merupakan tempat dimana saya sangat ingin berkompetisi, ada sesuatu yang memenuhi kepala saya saat itu," ujar Folger.
(Baca juga: Selain Jadi Dokter Elektronik, Pebalap Penguji Baru Yamaha Punya Deretan Tugas yang Menanti)
"Saya tak tahu bagaimana cara menanganinya (terlalu banyak pikiran). Dan dalam beberapa poin, mental saya terkena dampaknya," kata dia.
Saat ini, Folger yang sudah berhenti sebagai pebalap MotoGPmenjalani peran baru yaitu sebagai pebalap penguji tim Yamaha.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar