Tim ganda putri Indonesia masih akan bergantung kepada pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setidaknya sampai Olimpiade Tokyo 2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PBSI) Susy Susanti kepada BWF Badminton.
Mantan pemain tunggal putri andalan Indonesia era 90-an tersebut mengatakan bahwa performa Greysia/Apriyani sejauh ini masih cukup stabil.
Apalagi, upaya tim ganda putri Indonesia melakukan bongkar pasang demi mencari pendamping Greysia/Apriyani belum menemui titik terang.
"Untuk ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu masih stabil," ujar Susy yang dikutip BolaSport.com dari BWF Badminton.
Meskipun masih kesulitan menemukan ramuan menaklukkan ganda putri Jepang, performa Greysia/Apriyani masih stabil dengan selalu lolos ke perempat final sejak Kejuaraan Asia 2018 April lalu.
Bahkan, Greysia/Apriyani selama enam kali beruntun selalu lolos ke babak semifinal yaitu Kejuaraan Dunia, Asian Games, Japan Open, China Open, Denmark Open, dan French Open 2018.
Performa ini jauh lebih baik ketimbang pasangan ganda putri lain.
Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta misalnya.
Mereka menunjukkan performa ciamik saat meraih gelar juara Belanda Terbuka 2017.
Baca juga:
- Jadwal Hong Kong Open 2018 - Indonesia Turunkan 7 Wakil, Tontowi Ahmad Jalani Debut bersama Tandem Barunya
- 18 Wakil Indonesia di Hong Kong Open 2018 - The Minions Main Lagi, Owi Tampil Tanpa Butet
- Susy Susanti: Gregoria Mariska adalah Harapan Terbesar Tunggal Putri Indonesia
Akan tetapi, menjelang peringatan setahun bersama, performa mereka justru terus menurun hingga akhirnya keduanya dipecah pada Denmark Open 2018 Oktober lalu.
Della/Rizki akan dipasangkan kembali pada Hong Kong Open 2018 setelah sebulan berpisah.
Kondisi tersebut menjadi bukti bahwa tin ganda putri belum cukup stabil untuk menemukan pendamping Greysia/Apriyani.
"Pasangan lainnya masih butuh bekerja sangat keras," ujar Susy menegaskan.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar