Asisten pelatih sektor tunggal putra PBSI, Irwansyah, menyebut permainan Anthony Sinisuka Ginting sudah mulai terbaca oleh lawannya.
Hal itu tergambar dari performa Anthony pada dua turnamen bulu tangkis Eropa yang dia ikuti, yakni Denmark Open dan French Open 2018.
Pada Denmark Open 2018, Anthony sudah tersingkir pada babak pertama setelah kalah 18-21, 23-21, 15-21 dari Momota.
Adapun saat French Open 2018, Anthony dikalahkan pebulu tangkis Thailand, Kantaphon Wangcharoen, dengan skor 20-22, 12-21.
Irwansyah pun berharap Anthony bisa belajar dari dua turnamen terakhir demi mencapai hasil terbaik pada Fuzhou China Open 2018.
"Waktu di Denmark Open, permainannya terbaca oleh (Kento) Momota, di game ketiga dia terbawa permainan Momota," ujar Irwansyah yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Sedangkan di French Open, saat serangannya tak berhasil menembus Kantaphon (Wangcharoen), Anthony masih ada keraguan, dan akhirnya dia tidak sabar. Dia di bawah tekanan dan melakukan kesalahan sendiri," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Irwansyah juga menyoroti penampilan Jonatan Christie, pemain tunggal putra Indonesia lainnya.
Baca juga:
- Jelang Kejuaraan Dunia Junior 2018 - Indonesia Targetkan Tembus Babak Semifinal
- Macau Open 2018 - Gagal Tembus Babak Final, Begini Evaluasi Pelatih Ganda Putri
Berbeda dengan Anthony, Jonatan justru disebut mengalami peningkatan pada dua turnamen terakhir.
"Sekarang Jonatan harus bisa memanfaatkan kesempatan, harus lebih berani menekan dari awal," kata Irwansyah.
"Jojo harus lebih belajar bagaimana mengeluarkan kemampuan dia, dan kapan untuk tahan dulu," ucap dia menambahkan.
Selain Jonatan dan Anthony, Indonesia juga mengirim pemain-pemain terbaik ke turnamen ini, seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Pertandingan perdana Fuzhou Open China Open 2018 akan dimulai Selasa (6/11/2018) besok.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar