Saat ini wacana memasukkan Esports ke Olimpiade merupakan pembahasan yang sangat menarik.
Di Asian Games 2018, Esports telah diperkenalkan meskipun tidak dipertandingkan secara resmi.
Setelah Asian Games, muncul komentar Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach yang mengatakan bahwa kekerasan tidak bisa dimasukkan ke dalam Olimpiade.
Kekerasan yang dimaksud adalah adanya tembak-tembakan di game CS:GO dan juga Call of Duty.
Baca juga:
- Rekap Hasil Macau Open 2018 - Indonesia Sisakan 2 Wakil pada Babak Semifinal
- Hasil Macau Open 2018 - Dikalahkan Wakil Malaysia, Ronald/Annisa Tersingkir
- Hasil Macau Open 2018 - Alfian/Marsheilla Tunduk di Tangan Ganda Campuran Unggulan 1
Menurut Bach, kekerasan bertentangan dengan prinsip-prinsip Olimpiade selama ini.
"Sesuatu yang berbau kekerasan tidak bisa dimasukkan ke dalam Olimpiade. Dari sudut pandang kami, itu tidak bisa diterima," tuturnya.
"Jika anda memiliki egames yang berhubungan dengan kekerasan, tentu saja hal itu tak bisa diselaraskan dengan prinsip Olimpiade," tambahnya.
Kemungkinan paling besar jika nantinya Esports benar-benar masuk ke event multi olahraga adalah di Asian Games 2022.
Selain itu yang membuat Esports sulit masuk ke event multi olahraga adalah karena Esports tidak memiliki badan pemerintah yang mengatur regulasinya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | esportsinsider.com |
Komentar