Turnamen Denmark Open 2018 yang baru saja tuntas digelar di Odense Sports Park akhir pekan lalu menjadi ajang lahirnya berbagai fakta bersejarah bagi para kampiun.
Tahun ini, pebulu tangkis Jepang, Kento Momota, sukses menjadi yang terbaik pada nomor tunggal putra.
Sementara itu, Tai Tzu Ying dari Taiwan berhasil naik kampiun pada nomor tunggal putri.
Dari nomor ganda putra, pasangan nomor satu dunia dari Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, masih menjadi yang terbaik.
Adapun, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) menjuarai nomor ganda putri, sedangkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) menjadi kampiun nomor ganda campuran.
Menariknya, kelima juara Denmark Open 2018 tersebut tak cuma sekadar meraih titel kampiun.
Lebih dari itu, mereka ternyata juga mencetak sejarah baik untuk mereka sendiri maupun negara.
Berikut tujuh fakta bersejarah yang berhasil diciptakan para juara Denmark Open 2018.
1. Lima juara berbeda dari tahun lalu
Lima juara Denmark Open 2018 bukanlah juara bertahan tahun lalu.
Pada Denmark Open 2017, gelar juara jatuh kepada Kidambi Srikanth (India/tunggal putra), Ratchanok Intanon (Thailand/tunggal putri), Liu Cheng/Zhang Nan (China/ganda putra), Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan/tunggal putri), dan Tang Chun Man/Tse ying Suet (Hong Kong/ganda campuran).
2. Para juara adalah pemain peringkat satu dunia pada nomor masing-masing
Be a Number 1 #badminton #HSBCBWFbadminton pic.twitter.com/faWxHalQed
— BWF (@bwfmedia) 22 Oktober 2018
Gelar juara yang diraih para kampiun Denmark Open 2018 juga menjadi bukti bahwa pemain nomor satu dunia berkuasa di Odense Sports Park.
Berdasarkan data peringkat hingga pekan ke-42, para juara turnamen BWF World Tour 750 tersebut merupakan para pemain berperingkat kesatu dunia
3. Gelar perdana para juara
Meskipun berstatus sebagai pemain nomor satu dunia, para juara Denmark Open 2018 adalah kampiun-kampiun baru di Negeri Skandinavia tersebut.
Gelar Denmark Open 2018 menjadi yang pertama dirasakan Kento Momota, Tai Tzu Ying, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong selama mereka berkarier.
4. Minus Viktor Axelsen, semua pemain unggulan kesatu sukses menjadi juara di Denmark
Kecuali Kento Momota, para juara Denmark Open 2018 juga menyandang status pemain unggulan pertama.
Pemain unggulan teratas tunggal putra, Viktor Axelsen (Denmark), tersingkir pada babak 16 besar alias perdelapan final.
5. Penantian selama 48 tahun para pemain tunggal putra Jepang berakhir
Kento Momota kembali mencetak sejarah untuk nomor tunggal putra Jepang.
Kali ini, Momota berhasil memutus penantian selama 48 tahun bagi para pemain tunggal putra Negeri Sakura untuk meraih gelar juara Denmark Open.
Sebelum 2018, pemain tunggal putra terakhir Jepang yang meraih gelar juara adalah Ippei Kojima.
Dia menjadi kampiun pada edisi 1969 dan 1970.
6. Wakil Taiwan raih gelar setelah menunggu 83 tahun
Berbeda dengan Kento Momota yang memutus fase puasa gelar para pemain tunggal putra Jepang selama 48 tahun, Tai Tzu Ying justru menjadi pemain pertama Taiwan yang meraih titel kampiun pada Denmark Open.
Sejak turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1935, alias 83 tahun lalu, belum pernah ada satu pun wakil Taiwan yang sukses meraih gelar juara di Denmark.
7. Minions akhiri 10 Tahun penantian tim ganda putra Indonesia
Selain meraih gelar juara Denmark Open pertama mereka, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga menjadi wakil ganda putra Indonesia pertama yang naik podium kampiun setelah satu dekade lamanya.
Kali terakhir wakil ganda putra Merah Putih yang menjadi juara Denmark Open ialah Markis Kido/Hendra Setiawan.
Mereka meraih titel pada tahun 2008.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar