Kehadiran Wong Choong Hann sebagai Direktur Pelatih Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang baru mendapatkan sambutan positif dari para pemain dan pelatih.
Wong Choong Hann menyepakati kontrak selama dua tahun, dan akan memulai tugasnya sebagai Direktur Pelatih BAM pada 1 Januari 2019.
Baca juga: '2,5 Miliar Umat Muslim Ada di Belakang Khabib Nurmagomedov'
Ia membawahi seluruh pelatih di BAM, yakni Datuk Misbun Sidek (tunggal putra), Datuk Tey Seu Bock (tunggal putri), Paulus Firman (ganda putra), Rosman Razak (ganda putri), dan Pang Cheh Chang (ganda campuran).
"Kami mendukung keputusan BAM merekrut Choong Hann sebagai Direktur Pelatih. Saya tak sabar untuk bekerja dengannya," kata Rosman yang dikutip BolaSport.com dari The Star, Senin (22/10/2018).
"Sebagai mantan pemain tunggal putra nomor satu dunia, dia bisa berbagi pengalamannya dengan para pemain, dan itulah yang akan dia bawa sebagai pelatih. Kami masih menunggu diskusi selanjutnya," tutur dia.
Pelatih ganda campuran Malaysia, Pang Cheh Chang, juga merasa senang dengan terpilihnya Wong Choong Hann.
Ia menilai Wong Choong Hann sebagai sosok pekerja keras, berdedikasi tinggi, dan punya mentalitas yang kuat.
"Saya yakin dia akan membawa seluruh karakter itu kepada manajemen yang dipimpinnya, sehingga bisa meningkatkan prestasi bulu tangkis Malaysia," ucap Pang Cheh Chang.
Dari kalangan pemain, Lee Zii Jia (tunggal putra) turut bersemangat dengan kehadiran Wong Choong Hann.
Lee Zii Jia berharap Wong Choong Hann bisa membawa bulu tangkis Malaysia ke arah yang benar, terutama di nomor tunggal.
"Saat beranjak dewasa, saya menonton banyak video Wong Choong Hann, dan menjadikannya panutan bersama Lee Chong Wei. Jadi, saya sangat antusias," ujar Lee.
Wong Choong Han dikenal sebagai pebulu tangkis Malaysia pertama yang meraih medali pada Kejuaraan Dunia.
Ia meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia 2003 di Birmingham, Inggris. Kala itu, ia dikalahkan Xia Xuanze (China) pada laga final.
Selain itu, Wong Choong Hann juga berkontribusi mengantarkan tim beregu putra Malaysia menjadi runner-up Piala Thomas 1998 dan 2002.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | The Star |
Komentar