Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku sudah belajar dari pengalaman kurang bagus pada ajang MotoGP musim 2015.
Pada musim tersebut Marc Marquez harus puas finis di peringkat ketiga klasemen di bawah Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Kegagalan merengkuh gelar juara MotoGP pada musim 2015 membuat Marc Marquez gagal meraih gelar juara dunia sebanyak tiga kali secara beruntun.
Namun setelah musim 2015, Marc Marquez semakin matang dan berhasil meraih dua gelar pada dua musim selanjutnya (2016 dan 2017).
Pebalap berjuluk The Baby Alien bahkan bisa mencetak hattrick juara setelah kukuh di puncak klasemen sementara MotoGP2018.
Marquez mengakui bahwa apa yang terjadi pada musim 2015 membuat dirinya tampil lebih baik saat ini.
"Saya berisiko melewati batas suatu saat nanti. Saya bisa saja jatuh saat di Thailand atau Aragon," kata Marc Marquez dikutip Juara.net dari Motorsport.
Dua kemenangan pada seri balap MotoGP Aragon dan Thailand membuat Marquez semakin dekat dengan gelar juara dunia ketujuhnya.
Pola pikir yang tidak lagi terlalu bernafsu untuk memenangi setiap seri balap sukses membuat Marquez lebih berkonsentrasi untuk mengumpulkan hasil terbaik saat balapan.
Baca Juga:
- Honda Tak Sabar Dengarkan Bocoran Jorge Lorenzo Tentang Kekuatan Ducati
- Update Line-Up MotoGP 2019 - Takaaki Nakagami Dipertahankan, 1 Kursi Tersisa Milik Siapa?
"Pada tahun 2015, saya tidak paham dan saya selalu berusaha menang, karena tempat ketiga tampak seperti kekalahan, tetapi itu (sebenarnya) bisa sangat penting untuk memenangkan gelar," ujar Marquez lagi.
"Saya telah banyak memusatkan perhatian pada aspek ini pada beberapa tahun terakhir," lanjutnya.
Marc Marquez berpeluang besar mengunci gelar juara dunia MotoGP kelimanya pada balapan MotoGP Jepang akhir pekan nanti, 19-21 Oktober 2018.
Marquez bahkan hanya perlu finis lebih baik ketimbang pesaing terdekat, Andrea Dovizioso (Ducati), agar dapat mengunci gelar juara MotoGP musim ini.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar