Chief Operating Officer (COO) ASEAN Basketball League (ABL) Jericho Ilagan menilai sudah ada dampak positif dari ekspansi liga yang dilakukan sejak dua musim lalu.
Menurut dia, tim nasional (timnas) basket negara-negara Asia Tenggara kini sudah lebih kompetitif saat menghadapi negara-negara Asia Timur seperti China, Korea Selatan, dan Jepang pada Asian Games 2018.
Baca juga: Para Pebasket NBA yang Tampil Impresif Saat Pakai Topeng Pelindung Plastik
"Saya pikir timnas basket Indonesia sekarang jadi lebih berani dan pede saat menjalani laga Asian Games 2018 kemarin. Mereka seperti tidak begitu memedulikan apakah lawan mereka ada di peringkat ke berapa di Asia," tutur Ilagan kepada BolaSport.com di sela peluncuran dan konferensi pers ABL 2018-2019 di Marriott Hotel, Manila, Filipina, Selasa (16/10/2018).
"Menurut saya, ini menjadi progres yang bagus karena mereka sudah mulai terbiasa menghadapi pemain-pemain dari Asia Timur," kata Ilagan lagi.
Sesuai dengan namanya, ABL semula merupakan liga basket profesional untuk tim-tim di kawasan Asia Tenggara.
Namun, seiring berjalannya waktu, ABL mulai melakukan ekspansi dengan menggandeng beberapa tim basket dari negara-negara Asia Timur yakni China, Hong Kong, dan Taiwan.
Musim depan, ekspansi tim peserta ABL akan merambah ke Macau seiring dengan rebranding yang dilakukan oleh Chong Son Kung Fu (China).
Pada ABL 2018-2019, Chong Son Kung Fu akan berganti nama menjadi Black Bears Macau.
Dengan demikian, jumlah tim peserta ABL untuk musim depan akan bertambah dari 9 menjadi 10.
Satu-satunya wakil Indonesia pada ajang ini, CLS Knights akan memulai perjuangan mereka dengan bertandang ke markas Saigon Heat (Vietnam) pada 19 November 2018.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar