Sebagai salah satu pelatih buu tangkis di PB Djarum, Fung Permadi menceritakan tantangan atlet saat ini.
Nama Fung Permadi memang tidak setenar Alan Budikusuma, Joko Suprianto, atau Ardi B Wiranata sebagai jagoan tunggal putra Indonesia.
Ia bahkan hijrah ke Taiwan agar mendapatkan kesempatan bertanding lebih banyak.
Kini, Fung Permadi menjadi salah satu pelatih di PB Djarum guna mencetak atlet-atlet bulu tangkis Indonesia di masa depan.
BolaSport.com menemui Fung Permadi di sela-sela acara final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 di Kota Kudus (7-9 September).
Sebagai pelatih yang melahirkan calon-calon atlet bulu tangkis andalan Indonesia, Fung paham perbedaan zaman ia menjadi atlet dengan saat ini.
"Atlet saat ini banyak godaan," kata pria kelahiran Purwokerto, 30 Desember 1967.
(Baca Juga: Legenda Tan Joe Hok Menilai Peran Christian Hadinata di Indonesia)
Salah satu godaan besar bagi para atlet muda yang dimaksud Fung Permadi adalah perkembangan teknologi.
Menurut finalis Kejuaraan Dunia 1999 (kalah dari Sun Jun) itu, gadget dan smartphone bisa mengganggu konsentrasi para atlet.
"Tidak mudah untuk menjauhkan atlet muda dari media sosial dan penggunaan gadget. Pelatih dan pemain harus sepakat soal pembatasan waktu pemakaian alat-alat tersebut," kata Fung Permadi, yang dikenal sebagai pelatih piawai memberi motivasi bagi anak asuhnya.
Bila ingin menjadi pemain hebat dan berprestasi, Fung mengingatkan atlet-atlet muda agar menghindari gangguan yang merusak fokus dan konsentrasi berlatih.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar