Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Curhat Atlet Sepak Takraw Indonesia

By Any Hidayati - Selasa, 28 Agustus 2018 | 19:12 WIB
Pemain sepak takraw putra Indonesia Nofrizal (kiri) menendang bola dihalangi pemain India Yumnam Akhas dalam pertandingan penyisihan tim beregu putra cabang olahraga sepak takraw Asian Games 2018 di GOR Ranau, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/8/2018).
FERDY SIREGAR/INASGOC
Pemain sepak takraw putra Indonesia Nofrizal (kiri) menendang bola dihalangi pemain India Yumnam Akhas dalam pertandingan penyisihan tim beregu putra cabang olahraga sepak takraw Asian Games 2018 di GOR Ranau, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/8/2018).

Atlet sepak takraw Indonesia, Nofrizal, mencurahkan perasaannya setelah kalah menyakitkan dari Malaysia di final regu putra Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018), di Ranau Hall Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.

Pemain bernomor punggung 6 tersebut mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya telah tampil habis-habisan untuk meraih medali emas pertama dalam sejarah sepak takraw di Asian Games 2018.

Kesuksesan memenangi gim pertama dengan skor 21-18 ternyata tidak diikuti dengan dua gim setelahnya karena kalah 20-22, 11-21.

"Tim sudah all out dengan kekuatan kami masing-masing. Kami main habis-habisan tetapi itulah permainan ada menang dan kalah," ujar Nofrizal kepada awak media.

Blunder di poin-poin kritis set kedua ternyata diakui Nofrizal sebagai awal dari kekalahan pahit dari Malaysia di depan publik sendiri.

"Memang kami tidak bisa mempertahankan poin. Memang kami telah unggul set kedua. Mereka lebih berani untuk mengejar poin dan akhirnya kami tersusul," kata Nofrizal.

Protes pelatih Malaysia di akhir set kedua ketika kemenangan 21-19 dianulir menjadi 20-20 puin tidak membuat Indonesia mampu keluar dari tekanan.


Atlet sepak takraw putra Indonesia, Nofrizal, ketika menemui awak media usai final regu putra pada Selasa (28/8/2018) di Ranau Hall Jakabaring, Palembang.(ANY HIDAYATI/BOLASPORT.COM)

"Justru kami yang kemudian berada di bawah tekanan mereka. Kami sudah berusaha untuk bangkit tetapi kami tidak bisa untuk keluar dari tekanan itu," ucap Nofrizal.

Meski mengakui gagal keluar dari tekanan ketika tampil di final regu putra, Nofrizal cs berjanji akan melakukan yang terbaik di nomor terakhir yang dipertandingkan yaitu quadrant.

(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Setelah 12 Tahun Menunggu, Jojo Buktikan Tunggal Putra Indonesia Bisa Kembali Berjaya)

"Siap. Pokoknya kami tetap berusaha kembali untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia," kata Nofrizal mantap.


Sepak takraw Indonesia memenangi medali perak nomor regu putra Asian Games 2018 usai kalah 21-18, 20-22, 11-21 dari Malaysia pada Selasa (28/8/2018) di Ranau Hall Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.(ANTARA FOTO/INASGOC/SUTANTA ADITYA)

"Mungkin di Asian Games 2018 ini perak pertama tetapi kami tetap berusaha untuk memberi yang terbaik untuk bangsa dan negara."

Dengan kekalahan atas Malaysia, Indonesia harus puas dengan medali perak untuk cabang olahraga sepak takraw nomor regu putra.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X