Kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di final tenis Asian Games 2018 nomor ganda campuran ternyata menyedot perhatian para ibu-ibu.
Hal tersebut terlihat sesaat saat jeda peralihan set kedua ke super tie break di Tennis Court Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (25/8/2018).
Imam yang mengenakan setelan olahraga berwarna merah putih duduk di baris pertama tribun barat center court Jakabaring.
Kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di final tenis Asian Games 2018 nomor ganda campuran ternyata menyedot perhatian para ibu-ibu.#AsianGames2018 #AsianGames #EnergyofAsia pic.twitter.com/QzpUg1ufnG
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 25, 2018
Sesekali Imam berdiri ketika bola masuk dan angka bertambah untuk Indonesia.
Tak ingin melewatkan momen bertemu menteri, para ibu-ibu pun datang menyerbu Imam.
Secara bergantian, ibu-ibu tersebut antri untuk berswafoto dengan Imam Nahrawi.
Kehadiran Imam di tengah-tengah penonton ternyata tidak sia-sia karena Christo/Dila menang 6-4, 5-7 (10-7) atas wakil Thailand, Luksika Kumkhum/Sonchat Ratiwatana.
Alhasil medali emas menjadi milik Indonesia dan lagu Indonesia Raya berkumandang seantero Tennis Court Jakabaring.
Ganda campuran Indonesia butuh waktu 18 tahun untuk kembali meraih medali emas. Kali terakhir, Indonesia meraih keping medali serupa melalui Hary Suharyadi/Yayuk Basuki pada Asian Games Beijing 1990.
"Sudah 3 cabang olahraga Olimpiade pecah di sini. Alhamdulillah. Ternyata Palembang ini ada tuah luar biasa," ujar Imam mengomentari permainan Christo/Dila.
Pada hari ini, Sabtu (25/8/2018), Palembang menyumbang dua medali yaitu perak 200 meter perahu naga putri dan emas tenis nomor ganda campuran.
Dua hari sebelumnya, Kamis (23/8/2018), panjat tebing menyumbang satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar