Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Indonesia Menanti Prestasi Emas Setelah Tahun 1998

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 22 Agustus 2018 | 18:12 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengembalikan kok dari lawannya, Srikanth Kidambi (India), pada laga partai kesatu babak perempat final beregu putra Asian Games 2018 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengembalikan kok dari lawannya, Srikanth Kidambi (India), pada laga partai kesatu babak perempat final beregu putra Asian Games 2018 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Setelah menanti sejak tahun 1998, tim putra Indonesia akhirnya kembali ke babak final pertandingan beregu pada ajang Asian Games 2018.

Skuat putra Indonesia menembus final setelah memenangi pertandingan semifinal kontra Jepang di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2018), dengan skor 3-1.

Pada laga puncak, Anthony Sinisuka Ginting dkk akan menjumpai juara Piala Thomas tahun ini, China.

(Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Pelatih Ganda Putra Minta Kado Medali Emas)

Terkait dengan strategi permainan, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengakui bahwa dia sudah memiliki strategi khusus.

Namun, meski kekuatan tim putra ada di nomor ganda, Herry menyebut poin penentuan tetap ada di nomor tunggal.

"Untuk partai final bertemu China, pasti kami sudah punya strategi. Ini pertandingan penting, kami harus mewaspadai tim China," ujar Herry pada konferensi pers kemarin malam.

"Strong point ada di ganda putra, tetapi penentuannya kan tunggal. Jadi mereka juga harus bisa memberi poin," kata Herry lagi.

Meski punya peluang bagus mengulang memori manis Asian Games Bangkok 1998, Herry menilai sudah banyak perbedaan antara pesta olahraga negara-negara Asia di tahun tersebut dengan tahun ini.

"Jelas beda, tahun 1998 di Bangkok, kami datang sebagai tamu. Sekarang, kami tuan rumah. Sistem poin juga beda. Waktu itu masih pakai sistem poin pindah bola, poin akhir 15. Sekarang sudah rally point 21, jadi lebih tegang karena tidak boleh salah sedikit, jadi pressure-nya lebih," ucap dia.

"Akan tetapi, main di rumah sendiri, didukung begitu banyak supporter jadi motivasi tersendiri untuk pemain. Jadi, semangatnya bisa lebih lagi. Saya berharap pemain bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Herry lagi.

Tim putra Indonesia dijadwalkan menjalani pertandingan final beregu putra Asian Games 2018 melawan China pada pukul 18.00 WIB.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X