Seiring semakin dekatnya berakhirnya masa bakti kepengurusan KONI Jawa Barat 2014-2018 berbagai kelompok insan olahraga Jabar melakukan manuver.
Manuver tersebut tampaknya dilakukan untuk menghadang langkah petahana, Ahmad Saefudin yang dipastikan bakal maju lagi sebagai Ketua KONI Jabar 2018-2022.
Insan olahraga Jabar yang tergabung dalam Forum Jabar Ngahiji mempermasalahkan keabsahan Ahmad Saefudin sebagai TNI aktif untuk memimpin KONI Jabar.
(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Kick-off Sore, Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Sepak Bola Asian Games 2018)
Sama dengan alasan yang sebelumnya disodorkan Forum Penyelamat Olahraga Jabar, munculnya calon ketua umum KONI Jabar berlatar belakang militer aktif dinilai bertentangan dengan UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Selain itu tidak selaras dengan PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan, ST Panglima TNI No. ST/98/2013 tentang keterlibatan personel TNI dalam organisasi Keolahragaan Nasional dan Daerah, serta ST Kasad NO. ST/317/2013.
Irwan Koesdradjat, mantan Ketua IV KONI Jabar menegaskan ada aturan main yang dilangggar ketika Ahmad Saefudin ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua Umum pada Rapat Anggota Tahunan KONI Jabar 2014 yang diubah menjadi Musprovlub.
Saat itu Ahmad terpilih sebagai Ketua Umum KONI Jabar menggantikan Azis Syarif yang meninggal dunia.
"Perlu ditegaskan bahwa undang-undang tak bisa direduksi oleh izin.Kami tak mau kesalahan yang sama terulang lagi dalam pemilihan Ketua KONI Jabar tahun ini," ujar Irwan pada pertemuan Forum Jabar Ngahiji di Bandung, Senin (20/8/2018).
(Baca Juga: Sepak Bola Asian Games 2018 - Masuk pada Pengujung Laga, Hanif Sjahbandi Tak Menyangka Cetak Gol)
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar