Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) dan pihak Gelora Bung Karno (GBK) memberlakukan aturan ketat sepanjang penyelenggaraan pesta olahraga tersebut.
Salah satu aturan yang perlu diketahui masyarakat jika hendak memasuki kawasan GBK yakni soal pembayaran Rp 30.000 per orang.
Uang Rp 30.000 itu wajib dibayar jika ada seseorang yang masuk ke GBK tanpa memiliki tiket pertandingan.
Aturan lainnya yakni soal kendaraan. Selama Asian Games 2018, kendaraan tanpa stiker khusus dari Inasgoc dilarang parkir atau bahkan masuk.
Inasgoc memang mengeluarkan sejumlah stiker bertuliskan kode-kode tertentu, yakni T1, T2, T3, T4, TF, TM, TC, dan TA.
Stiker berkode transportasi TM, misalnya, dikhususkan untuk kendaraan yang akan digunakan para awak media.
Ada pula stiker berkode transportasi TA yang ditempel di bus para atlet.
Pada Selasa (14/8/2018) malam kemarin, Ketua Inasgoc Erick Thohir marah besar lantaran banyak mobil tanpa stiker bebas berkeliaran di area GBK.
Ia pun langsung meminta bawahannya untuk melakukan pengecekan soal terjadinya insiden tersebut.
Erick mengaku tak segan untuk mengambil tindakan tegas jika diketahui ada oknum yang melanggar aturan.
"Banyak mobil tak berstiker. Apakah ada oknum atau apa, kami belum tahu. Kami kan mau semuanya pakai kendaraan umum," ujar Erick kepada para awak media.
"Kalau memang ada yang mau bawa kendaraan sendiri, silahkan misalnya parkir di SCBD atau di tempat lain. Kalau punya kendaraan, berarti kan mereka punya duit."
Aturan ini diterapkan untuk menghindari kepadatan kawasan GBK saat semua cabang olahraga Asian Games 2018 dipertandingkan.
"Tanggal 28 Agustus, semua olahraga bertanding bersamaan. Prediksi ada 180 ribu orang yang masuk GBK. Kita ngomong ekstremnya saja dulu, seandainya GBK penuh," tutur Erick.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar