Sebagai mantan pebulu tangkis, Tedi Supriyadi sebenarnya tak meminta sang anak, Dendi Triansyah, untuk mengikuti jejaknya.
Namun, istilah buah tidak akan jauh dari pohonnya terlihat nyata ketika Dendi memutuskan tekadnya untuk menjadi pebulu tangkis.
Ya, bocah berusia 10 tahun itu telah dikenalkan kepada dunia tepok bulu oleh Tedi sejak berusia tiga tahun.
Tak heran jika Dendi banyak terinspirasi oleh sang ayah.
“Bapak saya senang sekali dengan bulu tangkis. Akhirnya saya juga menyukai bulu tangkis,” ujar atlet cilik kelahiran 26 Agustus 2007 itu kepada JUARA.net.
Kini, pada ajang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 yang diadakan di GOR Bima, Cirebon, 4-6 Agustus 2018, Dendi mencoba peruntungan pertamanya untuk mendapatkan super tiket dari tim pencari bakat.
Jarak antara Tasikmalaya hingga Cirebon dilewati Tedi untuk mengantar sang anak yang ingin ikut audisi.
Dendi mengaku terinspirasi oleh permainan pebulu tangkis asal China, Lin Dan.
Ia sangat ingin menjadi pemain tunggal putra hebat seperti Lin Dan.
Namun, ia juga mengidolai senior satu perguruannya di PB Kurnia Tasikmalaya.
(Baca juga: Susy Susanti: Saatnya Marcus/Kevin Memperbaiki Diri)
Ya, Dendi mengidolakan tunggal putra pratama pelatnas, Panji Maulana.
Ia berharap bisa menyusul seniornya tersebut hingga ke pelatnas di masa mendatang.
"Sosok yang saya idolakan ialah Panji Maulana. Ia menjadi idola saya karena dulu Panji sempat dilatih oleh bapak saya,” tutur Dendi.
Dendi harus menyelesaikan terlebih dahulu babak penyisihan pada Minggu (5/8/2018). Jika lolos, ia harus bertarung di babak final audisi pada Senin,
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | juara.net |
Komentar