Secara resmi timas Irak mengundurkan diri dalam pesta olahraga Asian Games 2018, inilah 4 fakta pahit manisnya sepak bola Irak
PestaAsia.com - Hanya beberapa hari lagi gelaran pesta olahraga paling bergengsi di Asia bertajuk Asian Games digelar.
Namun, mendadak ada kabar mengejutkan dari kubu timnas sepak bola Irak, mereka disebut-sebut mengundurkan diri pada gelaran ini.
Komite Olimpiade Irak telah menarik tim dari ajang itu, menurut narasumber di Baghdad, dan keputusan itu akan membuat para ofisial perlu mengatasi ketidakseimbangan pada fase pembukaan turnamen.
Pekan lalu Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memutuskan untuk melakukan pengundian ulang terhadap fase grup kompetisi.
Untuk menambahi Palestina dan Uni Emirat Arab, setelah kedua negara itu tidak masuk dalam daftar peserta awal, seperti yang dilansir melalui Wartakota.
Hal itu berarti dua dari enam grup yang sebelumnya berisi empat tim kini menjadi dihuni lima tim, namun pengunduran diri Irak berarti satu grup yang dihuni China, Timor Leste, dan Suriah hanya akan diisi tiga negara.
Dengan tidak tampilnya timas Irak tentu ada beberapa hal yang kurang, mengingat Irak adalah salah satu tim dengan sejarah kuat.
Negara ini yang sudah mengecap manis pahitnya sepak bola sejak zaman Saddam Husein berkuasa di negara ini.
Berikut ini 4 Fakta sepak bola manis pahitnya sepak bola Irak
1. Diterpa skandal pencurian umur
Pada akhir bulan lalu Irak tengah dilanda skandal pencurian umur setelah sekelompok pemain U-16 ditahan oleh Federasi Sepak Bola Asia Barat, di Amman Yordania.
Meski para pemain tampak lebih muda dan para pemain telah mencukur rambutnya, agar terlihat lebih muda.
Para pemain diduga terlibat skandal pemalsuan umur dan mengharapkan lolos lebih cepat.
Sebab petugas bandara menyita sembilan paspor setelah kecurigaan melihat kolom tanggal lahir.
2. Juara Piala Asia 2007
Meski sebelumnya Irak adalah negara berkonflik mereka pernah mengecap manisnya juara pada Piala Asia 29 Juli 2007 silam, di stadion Utama Gelora Bung Karno.
Bahkan kemenangan ini adalah hadiah terindah bagi rakyat Irak mengingat mereka baru pertama kali juara sejak Piala Asia bergulir tahun 1956.
3. Kejamnya sepak bola pada masa Saddam Husein
Pada masa Saddam Husein sepak bola Irak diterpa hal tak menyenangkan di baliknya, tepatnya pada tahun 1984.
Saat itu putra tertua Saddam Husein, Uday Husein bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap para pemain dari timnas Irak.
Pemain dipukuli diseret dan dihajar, bahkan jika Uday tidak senang dengan permaianan mereka meski menang, pemain akan di penjara berhari-hari atau berminggu-minggu.
4. Lolos secara dramatis Piala Dunia 1986
Sebagai sebuah negara yang dilanda perang waktu itu Irak menuju Piala Dunia mungkin adalah hal spesial.
Keterbatasan yang dimilikinya membuatnya mustahil untuk mencapai ke sana.
Namun, mereka tidak menyerah, ketika itu Irak lolos melalui babak kualifikasi menyusul terjadinya perang Iran-irak pada masa itu.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | Intisari Onlines |
Komentar