Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, sudah genap berusia 30 tahun. Meski demikian, penampilannya dinilai masih tergolong impresif.
Hal itu diutarakan pemain ganda putri China, Jia Yifan, seusai dikalahkan Greysia dan Apriyani Rahayu pada perempat final Kejuaraan Dunia 2018, di Nanjing Olympic Sports Centre, Jumat (3/8/2018).
Baca juga: Chen Qingchen/Jia Yifan Akui Mentalnya Tak Stabil Saat Hadapi Greysia/Apriyani
Jia Yifan yang berpasangan dengan Chen Qingchen menelan kekalahan straight game 21-23, 21-23 dalam durasi 68 menit.
"Greysia adalah pemain berpengalaman. Dia sudah berusia 30 tahun tetapi dia bermain seperti seolah dia masih muda," kata Jia Yifan yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Dari cara dia berlari keliling lapangan, cara dia mengembalikan bola. Kami melihat semangatnya untuk meraih kemenangan," ucap dia.
Selain itu, kata Jia Yifan, Greysia/Apriyani dinilai bisa mengatasi tekanan dengan lebih baik.
Kemampuan mengatasi tekanan itulah yang punya pengaruh besar terhadap lolosnya Greysia/Apriyani ke babak semifinal.
Baca juga: Pelari Perempuan 74 Tahun Ikut Ajang Maraton Beregu Asics Relay Indonesia 2018
Berdasarkan rekor pertemuan, Greysia/Apriyani sudah empat kali berjumpa dengan Chen/Jia dalam berbagai turnamen.
Dari empat laga, masing-masing pasangan memperoleh dua kemenangan.
Selanjutnya, pada babak semifinal, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang).
Matsutomo/Nagahara lolos setelah mengalahkan Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) dengan skor 21-12, 22-20.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar