Dominasi Roger Federer dan Rafael Nadal bisa digoyahkan lagi oleh Novak Djokovic.
Jika digabungkan Federer dan Nadal telah memenangkan 37 gelar Grand Slam, tetapi pada tahun 2015 dan 2016 dominasi keduanya dirusak oleh Djokovic.
Djokovic, atau yang biasa disapa Nole, mencapai performa puncaknya saat memenangkan lima dari enam Grand Slam yang dilakoninya selama 18 bulan.
(Baca Juga: Ganjar Pranowo: 56 Tahun Indonesia Menunggu untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games Lagi, Masa Tidak Meriah?)
Namun pencapaian mantan petenis tunggal putra nomor satu seakan runtuh pada 2017.
Djokovic didera cedera siku yang mengharuskannya untuk menjalani operasi dan melewatkan musim kejuaraan 2017 sejak Juli.
Setelah kembali naik ke meja operasi pada awal tahun 2018, Djokovic kembali berusaha untuk mendapatkan performanya kembali.
Petenis berusia 31 tahun itu sudah mendekati level tertingginya yang dibuktikan dengan keberhasilan memenangkan Wimbledon pada pekan lalu.
Pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou, pun berpendapat demikian. Menurutnya, hasil di Wimbledon bisa menjadi sebuah pertanda bahwa dominasi Djokovic siap kembali.
"Ketika Rafael Nadal dan Roger Federer memenangkan segalanya, seorang petenis baru tiba-tiba menjadi rising star. Dia adalah Novak Djokovic karena telah menjadi juara," kata Mouratoglou dilansir Juara.net dari Express.
(Baca Juga: Fakta Unik Api Obor Asian Games 2018 yang Tidak Mati Saat Berada di Dalam Pesawat Akhirnya Terkuak)
"Petenis lain telah mencoba, tetapi mereka tidak memiliki mentalitas yang sama dengan Djokovic," tambah Mouratoglou.
Setelah Wimbledon, Mouratoglou menambahkan Djokovic masih dapat bermain dengan kompetitif dalam beberapa tahun lagi.
"Saat Federer dan Nadal memainkan tenis terbaik mereka, Djokovic mampu mendominasi. Sehingga kali ini, dia akan mampu mendominasi lagi," tutup Mouratoglou.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar