Sersan II Yusuf masih tak menyangka dirinya terpilih menjadi torch guard (pelindung api obor) untuk Asian Games 2018.
Seperti diberitakan sebelumnya, Torch Relay (Kirab Api) Asian Games 2018 baru saja melewati kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (19/7/2018).
Sersan Yusuf pun menjadi salah satu tentara yang beruntung untuk menjadi pengawal "sang api abadi".
(Baca Juga: Pelatih akan Senang Jika Manny Pacquiao Bertarung dengan Petinju Ini)
"Waktu ada pengumuman untuk menjadi pelindung api obor, saya mendaftar dan mengikuti seleksi," kata Yusuf yang berasal dari Yonif Rider 408 Sragen saat ditemui BolaSport.com Kamis (19/7/2018).
Setelah mendaftar dan mengikuti berbagai macam seleksi, Yusuf yang berasal dari NTT itu dinyatakan terpilih menjadi 1 dari 20 orang pelindung api
"Tak menyangka bisa dipilih dan tentu saja saya merasa bangga. Dari sekian banyak satuan TNI, saya yang terpilih," tambah pria berusia 39 tahun itu.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Brigadir II Riki yang berasal dari Satbrimob Polda Jateng.
"Penjaga api obor ini istimewa karena diseleksi dari setiap satuan. Dipilih masing-masing sepuluh orang dari TNI dan Brimob," ujar Riki.
"Setelah dipilih kami berlatih. Menjelang hari-H di Solo, ada gladi selama tiga hari," tambahnya.
Sebagai pelindung api dalam Torch Relay Asian Games 2018 khusus Solo, Yusuf memiliki cerita uniknya sendiri.
"Kalau dari fisik itu sudah terlatih, Jadi berlari puluhan kilometer tidak masalah," ujar Yusuf.
"Yang kesulitan justru ketika ada orang yang main nyelonong saja untuk bisa memegang atau melihat api obor Asian Games2018 yang abadi," tuturnya.
(Baca Juga: Pelatih akan Senang Jika Manny Pacquiao Bertarung dengan Petinju Ini)
Sebagai pelindung, Yusuf dan Riki berharap api obor tetap menyala sampai acara selesai.
"Kami ingin memastikan agar api obor di Torch Relay Solo ini tidak terganggu atau bahkan mati ketika diarak," ujar Riki lagi.
Setelah dari Solo, Torch Relay Asian Games 2018 akan digelar di Blitar, Jawa Timur.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar