JUARA.NET – Masih tingginya potensi ancaman kebakaran hutan di wilayah Sumatera Selatan, menjelang pelaksanaan Asian Games 18 Agustus 2018, Satgas Kebakaran Hutan, kebun, dan lahan (Kahutbunlah) siaga 24 jam. Hal ini disampaikan langsung oleh Komandan Satgas Kahutbunlah Provinsi Sumatera Selatan, Kol Inf Iman Budiman.
Satgas Kahutbunlah sudah bekerja sejak 1 April 2018 dengan tugas memantau titik-titik rawan kebakaran, yaitu 55 titik sangat rawan yang ada di wilayah Kabupaten OKI, Muba, Banyuasin, Ogan Ilir, dan Muara Enim. Titik-titik rawan tersebut dibagi dalam 30 sektor dan 10 kolam antisipasi untuk lebih memudahkan pemantauan.
“Alhamdulillah sudah 90 persen kegiatan ini kita lakukan,” ujar Budiman.
Budiman yang juga menjabat sebagai Komandan Korem 044/Gapo Kodam II Sriwijaya mengatakan mengajak para satgas Kahutbunlah Provinsi Sumsel agar mengaktifkan pos komando (Posko) yang dimulai dari tingkat administratif terendah.
Selain itu Budiman meminta partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha agar selalu mengantisipasi kahutbunlah di wilayah masing-masing.
“Kita ingin sebagai tuan rumah Asian Games di Palembang dan Jakarta sukses, maka semua posko kahutbunlah mulai dari dari desa kita aktifkan. Dan peran serta masyarakat maupun pelaku usaha agar bisa mendukung untuk selalu menjaga kebakaran hutan dan lahan,” jelas Budiman.
(Baca Juga: Venue BMX di Pulo Mas Dinilai sebagai Salah Satu yang Terbaik di Dunia)
Ditegaskan Budiman, Satgas Kahutbunlah yang sudah bekerja sejak 1 April hingga 31 Oktober 2018, dibagi dalam beberapa zona untuk menentukan eskalasi kesiagaan sesuai dengan keputusan Gubernur Sumsel.
"Kita telah membagi 3 zona yaitu hijau atau normal, kuning atau awas dan merah atau waspada. Sekarang ini sudah masuk zona kuning hingga 20 Juni lalu dan akan masuk zona merah dipuncaknya tanggal 25 Juni karena waktu tersebut diperkirakan musim panas dan kita siap siaga di daerah rawan," jelas Budiman.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumsel Iriansyah mengatakan dukungan operasional Satgas Kahutbunlah telah membantu BPBD dalam menanggulangi kebakaran hutan kebun dan lahan di Sumsel.
"Kita juga telah memberikan bantuan helikopter yang dapat digunakan untuk patroli maupun penindakan dengan menggunakan water bombing," ujar Iriansyah.
Dikatakan Iriansyah kegitan pengawasan dengan helikopter ini lebih efektif dilakukan guna memantau kebakaran dibandingkan dengan melalui darat. Meskipun BNPB juga sudah menggunakan data dari LAPAN untuk memantau titik panas.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | juara.net |
Komentar