Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kevin Sanjaya Punya Alasan Mengapa Kerap Tampil Atraktif Ketika Berlaga

By Delia Mustikasari - Jumat, 13 Juli 2018 | 08:14 WIB
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, berbicara dalam acara pemberian bonus sebagai juara Indonesia Open 2018 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
DJARUM FOUNDATION
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, berbicara dalam acara pemberian bonus sebagai juara Indonesia Open 2018 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Salah satu pebulu tangkis terbaik yang dimiliki Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo memberikan alasan mengapa ia kerap tampil atraktif ketika berlaga.

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon di sektor ganda putra ini mengatakan bahwa gaya yang dia hadirkan di lapangan itu tidak sengaja dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

"Soal gaya, saya sih spontanitas ya karena saya tidak pernah sengaja mau buat berbuat seperti apa saat bertanding. Tetapi, saya tergantung lawan juga. kalau lawan diam, saya pasti diam. Ya sewajarnya saja lah," kata Kevin seperti dikutip dari Bolasport.com.

"Berbeda halnya kalau lawannya mancing-mancing. Apalagi rata-rata pemain Eropa seperti itu," aku Kevin.

Belum lama ini, aksi Kevin menuai kontroversi setelah dia memperlihatkan gestur jempol ke bawah saat menjalani laga perempat final melawan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), Jumat (6/7/2018).

"Saya tidak bisa bilang apa-apa karena wasit berkuasa. Yang pasti setelah kejadian itu, saya belajar dari kesalahan. Saya salah, tetapi lawan harus berkaca juga," ujar pemain berusia 23 tahun ini.

"Orangtua saya kemarin juga langsung melihat sendiri laga tersebut di Istora dan mereka no comment. Saya tidak mau ambil pusing. Orang mau bilang apa terserah karena mereka punya pendapat sendiri. Saya saja tidak mengurus mereka," tutur Kevin.

(Baca juga: Herry IP Sudah Beri Nasihat kepada Kevin Sanjaya soal Gestur Jempol ke Bawah)

Kevin selanjutnya mengalihkan fokus pada Kejuaraan Dunia 2018 dan Asian Games 2018.

Kejuaraan Dunia akan digelar pada 30 Juli-5 Agustus di Nanjing, China. Sementara itu, Asian Games akan berlangsung 18 Agustus-2 September di Jakarta-Palembang.

"Pastinya yang saya jaga itu diri saya sendiri, kondisi saya, motivasi saya, dan terakhir mental saya karena tuntutan semakin banyak. Orang kalau sudah juara pasti persepsi masyarakat berbeda ya dan banyak pemain susah mengatasi itu."

"Jadi, saya tidak mau membebani diri untuk menjadi juara. Saya ingin menjadi diri sendiri saja," ujar Kevin.

(Baca juga: Kevin Sanjaya Tidak Mau Merasa Terbebani Hadapi Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018)

Kevin bersama Marcus Fernaldi Gideon baru saja menjuarai Indonesia Open 2018. Marcus/Kevin keluar sebagai pemenang setelah menumbangkan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, dengan skor 21-13, 21-16.

Atas keberhasilan tersebut, Kevin mendapat bonus total Rp 250 juta dari Djarum Foundation dan Blibli.com.

Perinciannya Rp 200 juta berupa uang tunai dari Djarum Foundation. Bonus juga diberikan Blibli.com berupa voucher belanja senilai Rp 50 juta.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X