Di bawah kepemimpinan Kol CAJ Yadi Nurfendi, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Palembang mulai melakukan pembenahan mulai tahun ini.
Pembenahan ini bukan hanya dari sisi pembinaan tetapi juga dari struktur organisasi yang selama ini hanya dipegang dari kalangan birokrat.
Memasuki kepengurusan 2018-2022, PBSI Kota Palembang bertekad membina atletnya agar mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Yadi Nurfendi, mulai tahun ini kepengurusan PBSI Palembang harus bebas dari kepentingan politik dan SARA.
PBSI Palembang wajib fokus kepada pembinaan atlet-atlet potensial yang bisa menyumbangkan prestasi untuk Sumsel umumnya dan Palembang khususnya dalam olahraga tepok bulu.
“Kita mulai dari pengurus dulu, bahwa jabatan ini harus bebas dari kepentingan Politik dan SARA. Tetapi kita mempunyai komitmen yang besar untuk memajukan olahraga bulu tangkis di Palembang,” ujar Yadi.
Baca Juga:
- Via Vallen Ingin Lagu Meraih Bintang Bisa Semarakkan Asian Games 2018
- Mahalnya Kursi Roda Balap Difabel, Bisa Sampai Rp 200 Juta Lebih
- Secercah Harapan bagi Valentino Rossi dalam Perburuan Gelar Juara MotoGP
Yadi yang juga menjabat sebagai komandan Ajendam Kodam II/ Sriwijaya mengatakan dirinya akan memilih kepengurusan yang beragam mulai dari militer, birokrat, pengusaha, mahasiswa, hingga mantan atlet.
“Ini benar-benar murni kepengurusan olahraga, sehingga dalam waktu dekat pogram kita adalah mencari bibit muda untuk dilakukan pembinaan, salah satunya dengan menggaet 40 klub bulu tangkis di kota Palembang,” kata Yadi.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar