Insiden tragis menimpa seorang pemuda bernama Jaenal Aripin pada 2006 silam. Ketika sedang mengendarai sepeda motor di kota Bandung, Jawa Barat, Jaenal secara tak terduga mengalami kecelakaan parah.
Malangnya, kecelakaan tersebut tak sekadar melukai Jaenal, tetapi juga membuat kedua kakinya terpaksa diamputasi.
Baca juga: Marc Marquez Tidak Menyangka Bisa Rebut Pole Position MotoGP Belanda 2018
Tentu tak mudah bagi Jaenal untuk menerima kenyataan. Butuh waktu yang cukup panjang bagi karyawan pabrik tersebut dalam memulihkan semangat dan kepercayaan dirinya.
Beruntung, berkat dukungan keluarga dan pertemuannya dengan dunia olahraga atletik, Jaenal perlahan mampu bangkit dari keterpurukan.
"Awalnya saya enggak tahu ada olahraga difabel. Kemudian saya diajak ke GOR Pajajaran, Bandung, katanya di sana ada olahraga untuk kaum disabilitas, seperti lari sampai yang pakai kursi roda," kata Jaenal kepada BolaSport.com, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu (30/6/2018) sore.
"Saya kan penasaran, akhirnya saya datang. Pertama saya coba enggak bisa. Namun setelah lama dijalani, akhirnya nyaman juga."
Jerih payah menekuni cabang olahraga atletik, khususnya nomor sprint kursi roda, mengantarkan Jaenal sebagai salah satu atlet difabel andalan Indonesia.
Saat ini, Jaenal menempati peringkat 10 besar dunia untuk nomor 100 meter T54 dan 200 meter T54.
Prestasi prestisius teranyar Jaenal yang diraih yakni meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2018 di China untuk nomor 100 meter.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar