Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Atlet Basket Difabel Indonesia Masih Pakai Kursi Roda Non-Standar

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 26 Juni 2018 | 18:14 WIB
Kursi roda khusus yang digunakan oleh para atlet difabel Indonesia.
NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM
Kursi roda khusus yang digunakan oleh para atlet difabel Indonesia.

Atlet basket difabel Indonesia yang akan tampil pada Asian Para Games (APG) 2018 rupanya belum mendapatkan kursi roda yang sesuai dengan standar.

Hal itu terlihat saat BolaSport.com menghadiri pertandingan uji coba antara Indonesia dan Thailand di Old Sports Hall, British School Jakarta, Tangerang Selatan, Senin (25/6/2018).

Baca juga: Perjuangan Atlet Difabel Perkenalkan Olahraga Basket Kursi Roda di Indonesia

Dalam laga tersebut, pemain Indonesia masih menggunakan kursi roda rakitan dan sebagian mendapatkan pinjaman dari negara Jepang.

"Kami masih terkendala dengan peralatan. Nanti bulan Agustus baru datang (kursi rodanya)," ujar Fajar saat ditemui BolaSport.com dan para awak media lainnya di British School Jakarta, Tangerang Selatan, Senin (25/6/2018).

"Jadi saat test event nanti (27 Juni-3 Juli 2018), masih pakai kursi roda yang ini (belum sesuai standar)," kata Fajar.

Fajar menyebutkan bahwa ketersediaan kursi roda yang memenuhi standar sangatlah penting terhadap performa para pemainnya saat bertanding.

Menurut dia, jika menggunakan kursi roda non-standar, para pemainnya kerap terjatuh. Selain itu, terkadang kursi roda yang ada tak sesuai dengan spesifikasi ukuran tubuh pemain.

"Sama seperti kita kalau pakai sepatu. Kursi roda saya nggak bisa dipakai orang lain. Pinggang harus pas, tinggi harus pas," ujar Fajar.

"Terkadang pemain kita yang low masih pake kursi yang high. Jadi memang masih nggak sesuai," tutur dia menambahkan.

Kursi roda basket difabel yang sesuai standar memang membutuhkan biaya besar. Harganya diperkirakan bisa mencapai Rp 20 juta.

Kapten timnas basket kursi roda Indonesia, Donald Putra Santoso, sebenarnya mengharapkan peralatan yang dijanjikan bisa datang lebih cepat dari bulan Agustus 2018.

Donald berharap demikian karena para pemain basket difabel butuh waktu untuk beradaptasi dengan kursi roda baru mereka masing-masing.


Tim nasional basket kursi roda Indonesia berfoto sesuai menjalani laga uji coba melawan Thailand, di British Jakarta School (BSJ), Tangerang Selatan, Senin (25/6/2018).(NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM)

Terkait hal lainnya, Donald juga mengeluhkan soal fasilitas yang kurang mendukung saat timnas basket kursi roda berlatih di pemusatan latihan (pelatnas) Solo, Jawa Tengah.

Ia pun bersyukur kini timnas basket kursi roda Indonesia sudah berpindah tempat latihan ke Jakarta yang memiliki banyak fasilitas menunjang.

"Kita kan baru pindah latihan dari Solo ke Jakarta sekitar seminggu setengah lalu. Perkembangannya jauh lebih baik di Jakarta karena fasilitasnya bagus," ucap Donald.

"Kalau di Solo, permukaan lapangan basketnya nggak rata, bergelombang, akhirnya banyak yang cedera. Apalagi lapangannya terbuka, sering hujan. Mungkin itu hal kecil, tetapi jadi berpengaruh ke semangat berlatih," tutur dia.

Asian Para Games 2018 akan diselenggarakan seusai ajang Asian Games 2018, tepatnya pada 8-16 Oktober mendatang, di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Pesta olahraga difabel se-Asia tersebut akan mempertandingkan 18 cabang, di antaranya basket kursi roda, paracycling, tenis meja, bulu tangkis, dan lain-lain.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Nugyasa Laksamana
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X