CEO Ducati, Cladio Domenicali, mengakui bahwa kolaborasi dua juara dunia MotoGP, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo, di Repsol Honda mulai musim depan sebagai hal yang menakutkan bagi tim-tim rival.
Namun, Claudio Domenicali meyakini bahwa hal tersebut tidak menjadikan tim pabrikan Jepang itu bakal menjadi superior.
"Mereka adalah dua juara yang hebat, akan sangat sulit untuk mengalahkan mereka, tetapi itu akan memberi kami lebih banyak kepuasan," kata Domenicali yang dikutip Juara.net dari Marca.
Tim Repsol Honda memang digadang-gadang bakal tampil kuat pada MotoGP 2019.
Masuknya Jorge Lorenzo diyakini bakal memberi peluang juara dunia, baik pebalap maupun tim, yang lebih besar.
Selama beberapa musim terakhir, Honda memang bisa dibilang cuma mengandalkan Marc Marquez sebagai calon kampiun.
Sementara itu, Dani Pedrosa hanya sesekali tampil sebagai pemenang seri balap.
(Baca Juga: Arti Selebrasi Kontroversial 2 Pemain Swiss yang Bermuatan Politik dan Konflik, FIFA Sampai Turun Tangan)
Praktis, dalam lima musim terakhir, Marquez berhasil menjadi juara dunia MotoGP sebanyak empat kali.
Adapun satu gelar kampiun kelas premier lainnya diraih Jorge Lorenzo pada musim 2015.
Di sisi Ducati, Danilo Petrucci sudah membuktikan diri mampu tampil bagus di atas motor Desmosedici meskipun hanya berada di tim satelit.
Mulai musim depan, Petrucci akan mendampingi Andrea Dovizioso sebagai penunggang kuda besi produksi Ducati pada ajang balap MotoGP.
Adapun dengan Yamaha, andai musim depan Dani Pedrosa benar bakal menjadi pebalap tim satelit mereka, hal itu akan membantu pengembangan motor Yamaha M1 di masa depan.
Saat ini, pabrikan Iwata itu masih tertinggal dari Honda dan Ducati, terutama soal perangkat elektronik.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | marca.com |
Komentar