Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penjelasan Erick Thohir soal Kasur Wisma Atlet yang Dinilai Sempit

By Nugyasa Laksamana - Kamis, 21 Juni 2018 | 17:38 WIB
Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM
Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir memastikan bahwa Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan menjadi tempat tinggal para atlet sudah memenuhi standar Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Hal itu dinyatakan Erick dalam menanggapi ukuran kasur di Wisma Atlet Kemayoran yang dinilai terlalu kecil untuk sebagian atlet, terutama bagi pemain cabang olahraga bola basket.

Kendati demikian, Erick menyebut bahwa hal itu bukanlah persoalan besar. Terlebih lagi, konsep bangunan di Wisma Atlet Kemayoran sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan OCA untuk Asian Games 2018.

"Mereka (OCA) mengatakan bahwa itu sudah sesuai. Saya sudah bandingkan dengan (wisma atlet) yang di Brasil untuk Olimpiade 2016, kapasitasnya sudah oke," kata Erick saat ditemui BolaSport.com dan awak media lainnya di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Kamis (21/6/2018).

"Kalau ada atlet yang badannya tinggi, nanti kan kasurnya ditambah (pakai ekstensi). Saya kira itu tidak terlalu menjadi isu ya. Lagipula kalau yang tinggi 2,18 meter, kasurnya juga nggak ada (yang sepanjang itu). Intinya memang harus ditambah (ekstensi), dan atlet-atlet basket Indonesia juga sudah terbiasa seperti itu," tutur Erick.


Salah satu contoh kasur yang ada di Tower 3 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Kamar inilah yang akan ditempati para atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018 mendatang.(NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM)

Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran menyerap biaya mencapai Rp 3,8 triliun. Tempat tersebut terdiri dari 10 tower yang 3 di antaranya terletak di blok C2.

Di blok C2 sendiri terdapat sekitar 1.932 unit. Setiap unitnya memiliki luas 36 meter persegi dan terdiri dari 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.

Di tempat itu tak hanya tersedia tempat tinggal bagi para atlet, tetapi juga ada sarana olahraga, salah satunya jogging track. Tersedia pula berbagai fasilitas lain seperti laundry dan toko swalayan.

Menurut Erick, persoalan besar yang masih perlu ditangani dari Wisma Atlet Kemayoran adalah aroma tak sedap yang muncul dari sungai di sekitar sana.


Erick menyebutkan bahwa persoalan tersebut akan ditangani oleh pihak dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPUR).

"Tentu kami sebagai penyelenggara mengharapkan adanya solusi. Contoh saja dayung di Palembang. Fasilitas dayung di Jakabaring sudah mulai sempuna," kata Erick.

"Warna air di tempat dayung di Jakabaring, ph balance-nya sudah mulai bagus. Semoga di Jakarta juga tak kalah," tutur dia.

Asian Games 2018 akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang. Ajang itu akan mempertandingkan 40 cabang olahraga dan 463 nomor.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Nugyasa Laksamana
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X