Tim Red Bull Racing telah memutuskan untuk mengganti supplier power units mereka dari Renault ke Honda dan bos tim Red Bull, Christian Horner punya sebuah alasan.
Keputusan tersebut diambil oleh Red Bull Racing setelah melihat data perkembangan power units milik Honda dan Renault saat F1 GP Canada 2018 berlangsung.
Sebagai informasi BolaSporter, Red Bull Racing yang saat ini disuplai oleh Renault memungkinkan melihat data milik Honda melalui "tim saudara kecil" mereka, Scuderia Toro Rosso.
Pertimbangan data itulah yang akhirnya digunakan oleh bos Red Bull Racing, Christian Horner, untuk mantap beralih ke perusahaan asal Jepang tersebut.
Dilansir Juara.net dari Sky Sports, sebelumnya Horner baru akan menentukan pilihannya pada pekan ini, atau saat F1 GP Prancis 2018 berlangsung.
(Baca Juga: Egy Maulana Vikri Dinantikan untuk Bergabung di TC Tahap Kedua Timnas U-19 Indonesia)
"Kami sudah menyimpulkan bahwa Honda telah melakukan progres yang positif pada aspek keandalan dan kinerja (power units)," kata Christian Horner.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari GP Canada, juga dengan dorongan dari para mekanik, maka keputusan kami sudah cukup jelas," tutur pria 44 tahun ini.
Dengan kesepakatan ini, Red Bull Racing menyudahi kerja sama mereka dengan Renault yang sudah terjalin selama 12 tahun terakhir.
Sedangkan kontrak tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu dengan Honda akan berlangsung mulai musim 2019 hingga 2020.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar