Meski sudah diresmikan dan terlihat megah luar dan dalam, Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta ternyata masih menyisakan pekerjaan rumah.
Menurut pelatih loncat indah Indonesia, Herly Rahmayani, ada sebuah bangunan di Stadion Akuatik yang masih dalam tahap penyelesaian yakni dry land.
Baca juga: Ganda Campuran Ini Harap-harap Cemas Menunggu Kesempatan Tampil di Asian Games 2018
Dry land adalah tempat yang digunakan para atlet renang untuk berlatih di luar kolam demi meningkatkan performa secara keseluruhan.
Oleh karena tempat dry land belum tuntas, atlet loncat indah Indonesia pun melakukan pemusatan latihan di China karena fasilitas yang lebih lengkap.
"Dry land belum bener tuh, masih proses. Kuncinya itu di situ. Lagipula kalau ada dana (ke China), kenapa nggak ke sana?" ujar Herly kepada para awak media di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
"Saya nggak tahu kapan (dry land) jadinya. Tempat itu untuk latihan. Namun, kalau fokus tetap di kolam," tutur dia menambahkan.
Meski demikian, belum selesainya pembangunan dry land tidak menjadi kendala besar bagi loncat indah Indonesia dalam upaya mengejar prestasi.
"Saya bukan orang yang berharap ini-itu. Saya hanya mengacu kepada sport science. Ada kekuatan dan recovery, itu saja yang ditekankan dan ternyata berhasil," ucap Herly.
"Anak-anak sudah oke, dan nanti di China latihan pakai trampolin, semoga bisa lebih baik. Fisik tinggal dijaga. Jadi, di China kami akan spesifik ke teknik."
Baca juga: Presiden BAM Diskusikan Skuat yang Bakal Berlaga pada Asian Games 2018
Stadion Akutik merupakan salah satu tempat di kompleks GBK yang direnovasi untuk menyambut Asian Games 2018.
Berdasarkan situs resmi Asian Games 2018, renovasi Stadion Akuatik diperkirakan memakan biaya hingga Rp 274 miliar.
Di tempat itu terdapat tiga kolam renang dengan panjang 50 meter untuk renang dan polo air, serta kolam loncat indah berukuran 25 x 21 meter.
Atapnya pun berjenis semi-indoor dengan panjang 83,6 meter, dan telah memperoleh sertifikasi dari Federasi Akuatik Dunia (FINA).
Editor | : | |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar