Tim nasional panahan Indonesia untuk Asian Games 2018 akan pindah tempat pemusatan latihan dari Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan Jakarta, ke Lapangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Surabaya, Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Pelatih Kepala Panahan Indonesia, Denny Trisyanto, pada sela kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Lapangan Panahan GBK, Senin (4/6/2018) siang.
Baca juga: Roland Garros 2018 - Simona Halep Amankan Tempat pada Perempat Final
Pelatnas panahan terpaksa dipindahkan karena Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) akan melakukan sterilisasi di Lapangan Panahan GBK jelang penyelenggaraan ajang olahraga terbesar Asia tersebut.
"Di Surabaya pun saya punya lab, toko dan perlengkapan di sana juga lengkap. Kami mulai berlatih di Surabaya tanggal 1 Juli, tepatnya di Lapangan KONI," ujar Denny kepada para awak media.
"Setelah itu, kami nggak balik ke sini (Lapangan Panahan), tetapi ke Mekarsari (Depok, Jawa Barat). Kami latihan di sana sampai nanti kami diterima di Wisma Atlet Kemayoran," tutur Denny melanjutkan.
Saat tiba di Surabaya nanti, para atlet panahan memiliki waktu sekitar 2 bulan lagi untuk persiapan Asian Games 2018.
Ada beberapa hal yang menjadi fokus Denny terhadap para atletnya yakni latihan pernapasan, meditasi, sosialisasi, dan akurasi sasaran.
Baca juga: Andakara Prastawa Tetap Anggap Stapac Keluarga Meski Sudah Hengkang
"Ketenangan dan fokus juga, karena melepas panah itu suatu keputusan. Atlet harus bisa membaca iklim, menyatukan feeling, dan otot-ototnya," ucap Denny.
"Kalau keputusannya masih muter-muter, itu akan jauh lepasnya," tutur dia menambahkan.
Pada Asian Games 2018, cabang olahraga panahan akan menggelar 10 nomor pertandingan yang terbagi menjadi dua disiplin yaitu recurve (5 nomor) dan compound (5 nomor).
Skuat pelatnas panahan Indonesia terdiri dari 16 atlet, di antaranya Riau Ega Agata Salsabila, Prima Wisnu Wardhana, Diananda Choirunisa, Sri Ranti, dan Dellie Threesyadinda.
Editor | : | |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar