General Manager Ducati Corse, Luigi Dall'igna, menyebut timnya lebih unggul perihal aerodinamika.
Tim Ducati memang selalu berinovasi perihal aerodinamika.
Motor Ducati yang memiliki kelemahan saat berakselerasi di tikungan itu cukup terbantu dengan inovasi di area tersebut.
Inovasi pertama yakni saat penggunaan winglet pada musim 2015.
Kala itu, duet Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone berhasil meraih delapan podium bagi Ducati.
Hasil yang diperoleh tim Ducati meningkat pada 2016.
(Baca Juga: Tak Disangka! Pencoreng Catatan Bersih Marcus/Kevin di Musim 2018 Ternyata Gagal Juara di 5 Kompetisi Lebih)
Kali ini, mereka mampu meraih dua kemenangan sehingga sukses memutus periode puasa kemenangan sejak era Casey Stoner berakhir.
Pada musim 2016, para pabrikan lain mulai mengikuti langkah tim Ducati untuk menggunakan winglet.
"Kami adalah yang pertama menggunakan winglet di dunia sepeda motor dan kami menemukan pendekatan berbeda untuk aerodinamis," kata Luigi Dall'igna yang dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.
"Sejujurnya, saya pikir kami memiliki kelebihan dibandingkan pabrikan lain di sini (aerodinamika)," ujar dia lagi.
Saat itu, penggunaan winglet diklaim mampu meningkatkan downforce, sehingga saat melakukan akselerasi bisa mengurangi wheelie.
Namun, pada musim 2017, winglet dilarang digunakan dan Ducati menjadi pihak yang merasa paling dirugikan.
(Baca Juga: Sembilan Menit Kebobolan, Jepang Tumbang pada Uji Coba Perdana Sebelum ke Piala Dunia 2018)
Pasca-larangan winglet, Ducati lantas berinovasi dengan menciptakan aero fairing yang mulai digunakan saat MotoGPRepublik Ceska 2017.
Jorge Lorenzo menjadi pebalap Ducati yang paling loyal menggunakan aero faring tersebut.
Sementara itu, Andrea Dovizioso yang jarang menggunakan aero fairing, mampu mengoleksi enam kemenangan.
Kini, tim Ducati lagi-lagi memperkenalkan desain aero fairingbaru saat tes MotoGP di Circuit de Barcelona-Catalunya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar