Pada pertandingan penentu Semifinal Piala Thomas 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, pada Jumat, 25 Mei, pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, harus mengubur asanya untuk membawa imbang keadaan. Keduanya takluk melawan pasangan asal China, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor, 17-21, 21-18, dan 12-21.
“Kami sudah mencoba yang terbaik ya, sebisa yang kami punya. Kami sudah berusaha, walaupun ketinggalan kami tetap berusaha. Tapi memang inilah hasilnya," ujar Ahsan pasca pertandingan.
kekalahan 1-3 atas China membuat pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi, menilai penampilan anak asuhnya di piala Thomas belum menampilkan kemampuan terbaiknya.
(Baca Juga: Efek Blunder Loris Karius, Pelatih Kiper Liverpool Jadi Sorotan Tajam)
"Rata-rata pemain yang lain juga sama kendalanya, yaitu faktor angin di lapangan. Jadi seharusnya mereka bisa lebih pandai mengatur pukulan dan mengatur arah bola," tutur Herry kepada Bolasport.
Ia sangat menyayangkan hal tersebut, karena skill Marcus Fernaldi Gideon dkk, jadi tidak bisa keluar seutuhnya.
"Atmosfer dan tekanan saat main beregu juga beda. Itu yang harus kami perbaiki untuk kedepannya," ucap Herry.
Tatap Asian Games 2018
Sementara itu, pihak PB PBSI tak mau berlarut-larut dalam kekecewaan atas kekalahan tim Thomas dan Uber di Bangkok.
Sekretaris Jenderal PB PBSI, Achmad Budiharto, sadar bahwa target yang diusung tidak tercapai.
(Baca Juga: Pesan Pelatih Kiper Liverpool untuk Loris Karius)
Budi menginginkan anak-anaknya di Cipayung untuk terus berbenah diri jelang turnamen berikutnya. Khususnya memperbaiki diri jelang Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
"Kita harus berbenah untuk mengikuti ajang lainnya, seperti Indonesia Terbuka, Kejuaraan Dunia, dan tentu saja yang paling penting adalah Asian Games," tutur Budi.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | - |
Komentar