Pelatih bulu tangkis Rosman Razak menyebut Piala Uber 2018 mencerminkan standar ganda putri Malaysia yang masih rendah.
Pada Piala Uber 2018 yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, sejak 20 hingga 27 Mei ini, skuat Malaysia telah tersingkir terlebih dahulu.
Tim yang dipimpin oleh Vivian Ho itu tersingkir dari babak penyisihan Grup D setelah kalah 2-3 dari Indonesia dan 1-4 dari China.
Setelah angkat koper, Rosman pun memberikan evaluasi.
(Baca Juga: Lin Dan: Ada Empat Negara yang Diwaspadai China pada Piala Thomas 2018)
"Kami menghadapi pemain-pemain ganda yang masuk elite dunia saat melawan Indonesia dan China dan saya melihat kami tidak mampu mengimbangi. Level kami belum menyamai mereka, dan saya terima itu," kata Rosman dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Saya bereksperimen dengan beberapa pasang pada saat Piala Uber 2018 karena saya tidak memiliki pilihan. Ini adalah tugas pertama, sejak saya ditunjuk sebagai pelatih kepala," ujar Rosman.
Rosman mengatakan bahwa uji coba di Piala Uber dengan memasang-masangkan antara pemain senior-junior diambil karena merupakan bagian dari strategi.
"Saya harus jujur, ini memang strategi dengan memasang-masangkan pemain senior-junior. Saya memiliki gagasan yang harus dilakukan. Jika saya tidak mengubah apapun, kami akan tetap sebagai juara Commonwealth Games atau SEA Games, tetapi tidak akan melampaui level itu," ucap Rosman melanjutkan.
Setelah gelaran Piala Uber 2018, Rosman pun mengatakan akan segera melakukan perubahan yang benar-benar nyata.
(Baca Juga: 3 Negara yang Ditakuti Denmark pada Piala Thomas 2018)
"Saya akan terus bereksperimen dengan para pemain hingga Agustus. Kemudian, saya akan membuat perubahan," ujar Rosman lagi.
Saat ini, Piala Uber 2018 telah memasuki babak semifinal.
Empat negara yang meloloskan diri ke babak empat besar adalah China, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan.
Editor | : | |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar