PESTAASIA.COM – Ketika berolahraga, biasanya keringat kita akan keluar. Keringat merupakan sebuah reaksi tubuh untuk beradaptasi setelah melakukan olahraga.
Saat kita berkeringat, maka terjadi pelepasan panas tubuh, untuk mengurangi suhu panas akibat berolahraga.
Jadi, wajar saja kita berkeringat kalau sedang melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
(Baca Juga: Bentuk Dukungan Stefano Lilipaly untuk 2 Mantan Rivalnya yang Berlaga di Final Liga Champions Malam Ini)
Namun, bagaimana dengan orang yang sedikit berkeringat atau bahkan tidak berkeringat sama sekali setelah berolahraga?
Mengapa mereka bisa tidak berkeringat saat olahraga?
- Kurangnya Cairan Tubuh
Saat berolahraga, kita perlu minum air untuk mengganti cairan yang keluar dalam bentuk keringat.
Nah, kalau tubuh kekurangan cairan sebelum, selama, atau setelah berolahraga, maka bisa membuat tubuh tidak berkeringat atau sedikit berkeringat.
Sebab, tubuh tidak memiliki cairan yang cukup untuk dikeluarkan dalam bentuk keringat.
- Tingkatan Olahraga yang Dilakukan
Keringat saat olahraga bisa ditentukan dari apakah kita sudah melakukan olahraga yang memang bisa meningkatkan suhu inti dalam tubuh atau tidak.
Misalnya, kita berjalan kaki, dengan jarak yang tidak terlalu jauh atau dalam waktu yang singkat, ini bisa saja membuat kita tidak berkeringat.
(Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Ini Kecewa dengan Performa Para Pemain Malaysia pada Piala Thomas 2018)
Namun, ada juga kejadian di mana, kita dan teman melakukan olahraga yang sama dan dalam waktu yang sama, tapi jumlah keringat yang dikeluarkan berbeda.
Misalnya, kita berjalan kaki selama 10 menit dan belum berkeringat, sedangkan teman sudah kelelahan dan berkeringat.
Apa yang menyebabkan perbedaan ini?
Ternyata ini dipengaruhi dari tingkat kebugaran tubuh.
Jika ada perbedaan tingkat kebugaran, maka efek olahraga yang kita rasakan pun berbeda.
- Penyakit Kulit
Penyakit kulit juga bisa menghambat keluarnya keringat.
Sehingga, tubuh hanya mengeluarkan sedikit atau bahkan tidak mengeluarkan keringat.
- Minum Obat Tertentu
Minum obat tertentu bisa saja membuat produksi keringat menjadi berkurang.
Tidak hanya itu, efek lainnya adalah mulut menjadi kering dan tenggorokan terasa sakit.
(Baca Juga: Manchester United Bisa Jadikan Douglas Costa sebagai Pemain Termahal Kedua Sepanjang Sejarah Klub!)
Contoh obat yang bisa menyebabkan efek ini adalah diperiden, benzhexol, procyclidine, dan benztropine.
- Cedera Saraf
Keringat yang keluar juga bisa dipengaruhi oleh kondisi saraf kita.
Apabila saraf otonom cedera, maka bisa mengganggu aktivitas kelenjar keringat.
Di mana saraf otonom itu adalah saraf-saraf yang mengatur organ dalam, kelenjar keringat, dan tekanan darah.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar