Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Herry Iman Pierngadi: Ini Sebuah Perwujudan Regenerasi

By Yakub Pryatama - Kamis, 17 Mei 2018 | 08:37 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto, mengembalikan kok ke arah Or Chin Chung/Tang Chun Man. Berry/Hardianto menang dengan skor 18-21, 21-19, 21-12 pada laga yang digelar di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Rabu (22/11/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto, mengembalikan kok ke arah Or Chin Chung/Tang Chun Man. Berry/Hardianto menang dengan skor 18-21, 21-19, 21-12 pada laga yang digelar di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Rabu (22/11/2017).

Keinginan pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi, untuk memiliki garda tangguh di posisi ganda putra semakin nyata.

Pasalnya, laga all Indonesian final di nomor ganda putra terjadi di Australia Terbuka 2018yang digelar di Sydney, Australia, 8-13 Mei.

Meski tak diikuti oleh pebulu tangkis ganda putra sekaliber Marcus FernaldiGideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, atau Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang sedang fokus jelang piala Thomas, personel ganda putra lainnya justru mampu membuktikan diri.

Adalah Berry Angriawan/Hardianto, dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso, yang menciptakan All Indonesian Final di Australia. Kedua pasangan tersebut juga memastikan Indonesia
membawa pulang satu gelar ke Indonesia.

Pada partai final, pasangan Berry/Hardianto, mampu keluar sebagai kampiun. Mereka harus susah payah terlebih dahulu untuk mengalahkan Wahyu/Ade, dengan skor, 21-9. 9-21, dan 21-15.

(Baca Juga: 5 Alasan Neymar Harus Pilih Manchester United Ketimbang Real Madrid)

“Kami terus menyerang dari awal dan tak berhenti menekan terus di gim pertama. Kami sebenarnya tidak memprediksi bakal keluar sebagai juara melawan Wahyu/Ade, karena saat pertemuan terakhir kami kalah,” tutur Hardi.

Hal senada diungkapkan Berry. Saat tahu dirinya akan melawan Wahyu/Ade, ia sudah bertekad untuk membalas kekalahan saat di Thailand Masters 2018, Januari lalu.

“Tetapi saat bertemu dengan teman sendiri memang sensasinya berbeda. Kami tetap harus fight dan professional hingga akhir pertandingan,” ujar Berry.

Sementara itu, Herry, sangat mengapresiasi hasil buah kerja keras anak asuhnya di Sydney. Herry melihat hasil yang didapatkan Berry/Hardi, adalah bentuk generasi yang tak pernah putus di nomor ganda putra.

“Ini sudah tentu memperjelas generasi ganda putra kita. Adanya all Indonesia final di Australia merupakan salah satu buktinya,” tutur Herry kepada Bolasport.

Dengan hasil tersebut, Indonesia semakin percaya diri menyongsong masa depan. Garda ganda putra Indonesia seakan berbicara bahwa regenerasi
mereka terus berjalan dan mampu membuktikan kualitas di ajang elite dunia tepok bulu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X