Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Fakta Tentang Tencent Games, Perusahaan Yang Menguasai Games E-Sports Favorit Sekarang Ini

By HAI Online - Selasa, 15 Mei 2018 | 16:21 WIB

Bagi orang awam, nama Tencent memang cukup asing. Tapi sebenarnya Tencent itu perusahaan yang sangat besar dan juga terkenal loh, guys. Mungkin saat ini lo taunya pengembang dan pemilik Arena of Valor itu adalah Garena. Salah, bro. Garena hanya publisher Arena of Valor di Asia, dan Tencent Games lah pengembangnya.

PestaAsia.COM – Kalau berbicara soal Tencent, pasti deh langsung pada nanya siapa sih itu? Atau perusahaan apa sih itu? Tapi, kalau udah ngomogin soal Arena of Valor pastinnya udah nggak ada pertanyaan lagi.

Bagi orang awam, nama Tencent memang cukup asing. Tapi sebenarnya Tencent itu perusahaan yang sangat besar dan juga terkenal loh, guys. Mungkin saat ini lo taunya pengembang dan pemilik Arena of Valor itu adalah Garena. Salah, bro. Garena hanya publisher Arena of Valor di Asia, dan Tencent Games lah pengembangnya.

Selain itu, masih banyak lagi nih fakta mengenai Tencent dan kerjaan game nya yang super besar. Yuk, disimak.

Salah satu perusahaan terbesar di Dunia

Sebelum semakin jauh dan semakin bingung, HAI bakal kasih tau dulu deh, apa itu Tencent dan siapa mereka. Tencent adalah sebuah perusahaan teknologi berkebangsaan Cina yang bergerak di sektor digital dan sekarang merambat ke sektor game. Di negara asalnya, Tencent menduduki posisi posisi ketiga dalam perusahaan terbesar di Cina setelah Alibaba dan Baidu.

Bukan sekedar perusahan game

Tencent sendiri pada awalnya bukan lah sebuah perusahaan game melainkan sebuah perusahan yang bergerak di bidang media soasial  Cina seperti WeChat, Moments, Mobile QQ dan QQ. Karena sosial media yang dipakai semua orang di dunia seperti Facebook dan Twitter diblokir di Cina. Tencent menggunakan momentum tersebut untuk menjadi perusahaan media sosial terbesar di Cina.

Memiliki Riot Games sepenuhnya

Memiliki banyak sosial media rupanya belum cukup buat Tencent. Pada tahun 2008, Tencent memiliki 22,34% saham dari Riot Games, pengembang game moba League of Legends. Nggak lama kemudian yaitu pada 2011, perusahaan raksasa ini sudah memegang 92,78%, hingga tepatnya pada Desember 2015, Riot Games menjual sisa sahamnya ke Tencent yang akhirnya Riot Games diakusisi sepenuhnya oleh Tencent.

Bisnis Game-nya Menggurita

League of Legends bukanlah satu-satunya game yang “dimiliki” Tencent. Seperti Gurita, Tencent terus memegang developer-developer game dengan tentakel mereka. Tencent memiliki saham di Epic Games (Infinity Blades, Gears of War dan Unreal Tournament), Activision Blizzard (Overwatch, Starcraft, dan World of Warcraft), Supercell (Clash of Clans dan Clash Royale). Selain itu, Mobile Legends dan Heroes Evolved membeli lisensi game engine dari King of Glory yang merupakan game moba pertama Tencent. Jadi, nggak heran kalau mirip banget.

Peduli dengan Pemainnya

Sejak Juli 2016, Tencent terkenal dengan satu-satunya perusahaan game yang membatasi waktu bermain para pemainnya yang berusia dibawah 12 tahun. Jadi, saking terkenal dan begitu adiktifnya King of Glory, mengharusnya mereka untuk meningkatkan parental control dalam game besutan mereka itu yaitu dengan membatasi jam bermain.

Bagi yang berumur 12 tahun, dalam satu harinya hanya bisa bermain satu jam. Untuk yang berumur 12-18 tahun bisa bermain dua jam perharinya. Bahkan, untuk yang berumur dibawah 12 tahun, nggak akan bisa bermain diatas jam 9 malam. Nah ini nih, contoh developer game yang peduli dengan pemainnya. Semoga makin banyak deh ya, developer yang peduli kayak Tencent.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : HAI-ONLINE.COM


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X