Sesi pelatihan wasit polo air bertajuk "FINA School For Referee", 11-13 Mei 2018 di Jakarta digelar oleh Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).
Diungkap Ketua Panitia FINA school For Referee, Hartawan, ada 73 wasit polo air yang ikut ambil bagian dalam sesi ini. Ke-73 wasit ini terdiri dari tujuh wasit dari Malaysia, empat orang dari Cina Taipei (Taiwan), tiga orang dari Singapura, dan 59 orang sisanya dari Indonesia.
Dua perwakilan FINA, Bill Shaw dan Ken Kuruoda, yang bertindak sebagai Technical Water Polo Committee (TWPC), memimpin langsung jalannya sesi latihan ini.
Dikatakan Bill, sesi pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para wasit terkait regulasi baru yang akan diterapkan di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
"Tujuan utama penyelenggaraan ini adalah untuk menyerap semua peraturan terbaru untuk perwasitan polo air, terutama yang akan menghadapi Asian Games (2018). Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 73 orang (terdiri) dari, dari Malaysia tujuh orang, Taiwan/Cina Taipei empat orang, dan Singapura tiga orang, dan sisanya dari Indonesia, yang berasal dari seluruh provinsi terutama yang memiliki tim polo air," ujar Hartawan.
"Mater-materi yang diberikan ini selain soal peraturan terbaru juga memberikan penyegaran bagi wasit yang sudah memiliki sertifikat FINA, untuk mengetahui banyak hal baru mengikuti situasi saat ini," katanya.
(Baca Juga: Setelah 400 Hari, Barcelona Akhirnya Kalah Juga di Liga Spanyol)
Sementara itu, Dean Baldwin selaku Komisi Teknik Polo Air PB PRSI, menyebut jika peserta dari Indonesia tak cuma dari kalangan wasit, tapi juga official table team. Hal ini ditujukan juga untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan baru.
"Dari Indonesia, tidak hanya wasit yang mengikuti pelatihan ini. Tapi juga ada beberapa orang yang nanti akan jadi official table di Asian Games nanti," tambah Komisi Teknik Polo Air PB PRSI, Dean Baldwin.
Sementara itu, Shaw yang menjadi perwakilan FINA, tak secara rinci menjelaskan regulasi baru yang akan mulai diuji coba di Asian Games 2018 nanti. Shaw hanya menyebut regulasi baru ini akan diuji coba, dan akan disahkan di Kongres FINA Desember 2018 nanti.
Selain itu, Shaw juga hanya menyebut regulasi ini akan membuat pertandingan polo air akan semakin seru, dan membuat para penonton lebih terhibur.
"Peraturan baru diuji coba di Asian Games (2018). Peraturan baru ini akan membuat permainan lebih cepat dan membuat penonton lebih terhibur. Selain itu, nantinya peraturan baru ini akan membuat permainan lebih sederahana, dan mereka yang tidak mengerti polo air akan mengerti," ujar Shaw.
(Baca Juga: 3 Pemain yang Membenci Pep Guardiola, Salah Satunya Sang Dewa Manchester)
"Jadi, nanti penonton tidak hanya akan melihat para pemain di air melakukan oper-operan bola saja. Tapi, nanti juga akan ada permainan cepat dari pemain. Regulasi ini akan diuji coba di Asian Games, dan nanti akan disahkan di Kongres FINA yang akan digelar Desember (2018)," jelasnya.
Komite Teknik PB PRSI lainnya, Boyke Mulyana, menegaskan jika peran wasit sangat vital bagi jalannya pertandingan polo air. Oleh sebab itu, PB PRSI memaksimalkan kesempatan yang diberikan FINA untuk menggelar event ini.
"Khusus untuk wasit, FINA memberikan respons dan kita memaksimalkan kegiatan ini. Mudah-mudahan berdampak positif untuk kemajuan polo air Indonesia. Karena, kunci bagus atau tidaknya pertandingan polo air adalah kepemimpinan wasit. Wasit yang tegas, wasit yang fair, dan wasit yang mengerti peraturan," kata Boyke.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar