Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susy Susanti: Saya Tak Paksakan Pemain Harus Puasa atau Tidak

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 8 Mei 2018 | 16:02 WIB
Mantan pebulu tangkis tunggal putri nasional, Susy Susanti, berbicara dalam konferensi pers Superliga Junior  di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
M BAGAS/BOLASPORT.COM
Mantan pebulu tangkis tunggal putri nasional, Susy Susanti, berbicara dalam konferensi pers Superliga Junior di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti tidak akan memaksakan pemain untuk berpuasa atau tidak saat gelaran Piala Thomas dan Uber 2018.

Piala Thomas dan Uber 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand pada 20-27 Mei mendatang diselenggarakan bersamaan dengan bulan puasa.

(Baca Juga: Berbeda dengan Indonesia, India Justru Punya 2 Berlian Berharga pada Sektor Tunggal Putri)

Bagi pebulu tangkis muslim, puasa bulan ramadan merupakan ibadah wajib jika yang bersangkutan tak berhalangan untuk menjalaninya.

Namun, Susy menyatakan bahwa keputusan untuk berpuasa atau tidak tentu tergantung dari pemain itu sendiri.

"Masing-masing atlet seharusnya sudah bisa mengukur kemampuan mereka sendiri. Setiap tahun hal itu sudah berjalan, saya tidak bisa memaksakan apakah seorang atlet harus puasa atau tidak," kata Susy saat ditemui di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

"Pemain sudah profesional kok. Mereka sudah tahu kapasitas dan tanggung jawab masing-masing. Saya sih membebaskan," ujar dia.

Terlepas dari puasa atau tidak, Susy menegaskan bahwa hal terpenting yang perlu diperhatikan para pemain yakni tanggung jawab mereka sebagai atlet kepada negara.


Tontowi Ahmad (depan) mengantisipasi shuttlecock yang diluncurikan lawannya pada babak final Kejuaraan Asia 2018 di Wuhan Sports Center, Wuhan, China, Minggu (29/4/2018).(BADMINTON INDONESIA)

Ia berharap para atlet bisa tetap fokus dalam mencapai target Piala Thomas dan Uber 2018 meskipun terbentur dengan aktivitas lain.

"Oleh karena ini tugas negara, ya tinggal melihat dari kemampuan masing-masing saja. Jangan sampai ada yang sakit. Para atlet sudah paham apa yang harus dilakukan," tutur Susy.

Tim Piala Thomas Indonesia kali terakhir keluar sebagai juara pada tahun 2002 di Guangzhou, China.

Kala itu, skuat Merah Putih berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tim Malaysia dengan kedudukan tipis 3-2.

Setelah itu, prestasi terbaik Indonesia pada Piala Thomas yakni menjadi runner-up pada edisi 2010 (kalah dari China) dan 2016 (Denmark).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X