25 tangkis terbaik hasil audisi di kota Manado bakal melaju ke babak final yang digelar di kota Kudus.
Jumlah tersebut berasal dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri.
Manado merupakan satu di antara delapan kota yang menjadi rangkaian gelaran Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018. Audisi Umum di Manado diikuti oleh sebanyak 505 pebulutangkis muda yang berasal dari berbagai daerah. Ratusan peserta tersebut unjuk kemampuan pada Tahap Screening, Sabtu (24/3).
Mereka dipantau langsung oleh Tim Pencari Bakat PB Djarum yang terdiri dari legenda bulutangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum, yakni Christian Hadinata, Fung Permadi, Bobby Ertanto, Lius Pongoh, Luluk Hadiyanto, Engga Setiawan, Denny Kantono,Richard Mainaky, Meliana Jauhari, dan Shendy Puspa.
Dari Tahap Screening ini, jumlah peserta yang dinyatakan lolos sebanyak 148 orang yang selanjutnya bertarung sengit di Tahap Turnamen. Tahap ini digelar selama dua hari, yakni pada Minggu-Senin (5-7 Mei 2018).
Di hari pertama Tahap Turnamen dengan sistem gugur ini, para peserta semakin terseleksi menjadi 64 orang. Hingga kemudian puluhan peserta tersebut kembali bertarung dan menghasilkan 18 pebulutangkis muda yang layak mendapat Super Tiket dan berhak mengikuti Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Kota Kudus pada 7-9 September 2018.
(Baca Juga: Jadi Winger Pilihan Luis Milla, Riko Simanjuntak Serukan Manchester City, Ada Apa Ya?)
Super Tiket tidak hanya diberikan bagi para peserta yang berhasil memuncaki Tahap Turnamen saja. Tim Pencari Bakat juga memberikan Super Tiket Pilihan bagi mereka yang gugur dalam fase turnamen namun dianggap memiliki bakat dan potensi. Pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Manado,
Tim Pencari Bakat memberikan 7 Super Tiket Pilihan. Sehingga total terdapat 25 Super Tiket bagi pebulutangkis muda yang akan berlaga di final audisi.
Lius Pongoh, anggota Tim Pencari Bakat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018, memuji kualitas para atlet muda yang mengikuti Audisi Umum yang digelar di GOR Arie Lasut ini.
Meningkatnya kualitas permainan dari para peserta, menurut Lius, tak lepas dari pembinaan yang baik dari para pelatih di tingkat kabupaten/kota.
“Saya acungi jempol dengan fighting spirit atlet-atlet muda pada Audisi Umum di Manado ini," ujar anggota Tim Thomas Indonesia pada tahun 1979, 1982, dan 1986 tersebut.
"Dari segi kuantitas maupun kualitas, memang para peserta asal Kota Manado mendominasi. Tapi ada beberapa peserta dari luar Kota Manado yang semangat, berjuang, dan mental nggak mau kalahnya, terlihat sekali saat bertanding," Lius, menambahkan.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar