pulau miskin, yang paling dikenal sebagai surga bulan madu, ke Asian Games di Incheon, Korea Selatan, telah menjadi prestasi.
PestaAsia - Perhelatan olahraga terbesar di Asia bertajuk Asian Games akan digelar dalam beberapa bulan kedepan.
Yang menarik dari gelaran tahun ini adalah Inonesia tercatat sebagai tuan rumah Asian Games, tentu hal ini sangat membangggakan.
Bahkan Indonesia tak hanya sekali saja menjadi tuan rumah, tercatat sudah dua kalai Indonesia menjadi tuan rumah untuk gelaran ini.
Sebelumnya Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 1962 silam kala itu Indonesia baru saja merdeka.
Membicarakan soal Asian Games mungkin lebih menarik jika membahas fakta menarik para peserta geralan ini.
Ada sebuah negara yang tak pernah absen mengikuti gelaran ini, negara tersebut adalah Maldewa.
Namun nahasnya negara ini tak pernah memperoleh satupun medali selama keikutsertaannya dalam Ajang ini sejak 9 kali mengikutinya.
Menurut informasi yang dihimpun Intisari Online melalui sports.ndtv Maladewa mengatakan jika baginya medali tidaklah penting.
Menurutnya keikutsertaannya dalam ajang tersebut sudah cukup untuk membuktikan prestasinya.
Menariknya lagi atlet yang mereka ambil adalah para penduduk yang berhasil didapatkannya dari pulau-pulau miskin dan sebanyak 142 atlet berhasil mereka peroleh.
Para perenang mereka bahkan berlatih di Samudera Hindia, dan salah satu kebanggannya adalah mengikuti Asian Games di Incheon Korea Selatan.
Salah satu hal memalukan adalah ketika para pemain sepakbola putri kebobolan 38 Gol dalam 3 pertandingan tanpa mencetak gol, dan dikalahkan jepang sengan skor 79-0 dalam sepakbola tangan.
Namun sekretaris jenderal Komite Olimpiade Maladewa Ahmed Marzooq mengatakan hasil itu tidak penting.
"Tepat sebelum kami datang saya memberi tahu para atlet bahwa akan ada kritik dan komentar. Tetapi saya memberi tahu mereka, 'Kami tidak peduli dengan hasil apa pun yang datang, hanya lakukan, nikmati saja Olimpiade.'"
Dalam indikasi kesulitan yang dihadapi atlet mereka, perenang Nishwan Ibrahim dan Aishath Sajina menyebutkan harus berlatih di Samudera Hindia pada malam hari dari ibukota Male.
"Kami berenang di laut dan ada arus dan banyak sampah, dan itu gelap," kata Ibrahim kepada AFP. "Kami tidak punya kolam renang. Benar-benar berbeda dari kolam di sini. lebih sulit di kolam renang, lautnya lebih apung."
Tetapi Maladewa tidak memiliki penyesalan, terlepas dari semua perlombaan yangtertinggal dari lainnya dan gol yang dibobol dengan jumlah fantastis. (Afif Khoirul M)
Editor | : | |
Sumber | : | Intisari Online |
Komentar