PestaAsia.com – Banyak hal yang memengaruhi kemampuan berlari kita. Misalnya, bagaimana kaki menyentuh tanah, bagaimana tangan mengayun, seberapa jauh langkah kita, bagaimana irama kaki, dan condongnya tubuh ke arah mana.
Namun sepertinya kita jarang sekali memikirkan bagaimana harusnya mengatur pernapasan saat berlari.
Padahal, cara bernapas memberi dampak yang cukup besar, lo, terhadap jarak dan kenyaman saat berlari.
Lalu, bagaimana cara bernapas yang benar saat lari? Yuk, kita cari tahu!
Pola Pernapasan Ganjil
Untuk bisa mengatur pernapasan saat berlari, kita membutuhkan teknik khusus yang harus dilatih.
Bernapas bisa dilakukan dalam pola ganjil dan genap.
Contoh pola ganjil, kita mengambil napas dalam 3 langkah lari, dan membuangnya dalam 2 langkah.
Biasanya, bernapas dengan cara ini bisa membuat kita bisa berlari lebih cepat.
Nah, bila kita ingin menambah kecepatan lari, pola 3-2 tadi bisa diubah menjadi 2-1, yaitu 2 langkah mengambil napas dan 1 langkah membuangnya.
Pola Pernapasan genap
Selain pola ganjil, pola yang umumnya digunakan para pelari adalah pola genap, yaitu 2-2.
Pola 2-2 yaitu dengan mengambil napas 2 langkah , lalu membuangnya 2 langkah berikutnya.
Pola ini dirasa bisa memaksimalkan asupan oksigen saat berlari.
Namun, bila kita berlari lambat, maka pola itu bisa diubah menjadi 3-3, yaitu dengan mengambil napas dalam 3 langkah dan membuangnya pada 3 langkah kaki selanjutnya.
Hal-hal yang Penting Saat Mengatur Pernapasan Lari
Nah, tahukah teman-teman apa yang terpenting dalam mengatur pernapasan saat lari?
1. Memaksimalkan Penghirupan Oksigen
Jawabannya adalah kita bisa memaksimalkan pengambilan oksigen atau mengambil napas yang dibutuhkan tubuh saat berlari, sesuai dengan irama langkah kita.
Dengan pasokan oksigen yang cukup, otot tubuh kita tidak cepat lelah.
2. Postur Tubuh dan Ayunan Tangan
Hal lain yang memengaruhi pengambilan napas saat lari adalah postur tubuh dan ayunan tangan.
Postur yang tidak benar, bisa mengurangi jumlah oksigen yang kita hirup.
Sementara ayunan tangan kita haruslah selaras dengan irama langkah kita.
3. Bernapas dengan Diafragma
Saat berlari, sebaiknya kita bernapas dengan diafgragma atau bagian atas perut, bukan dengan dada.
Sebab, bernapas dengan dada membuat kita lebih mudah terengah-engah.
Nah, itulah cara mengatur pernapasan kita saat berlari. Apakah teman-teman ignin mencobanya?
Editor | : | |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar