Meski disebutkan land diving memiliki standar keselamatan, namun pada kenyataannya olahraga ini terlihat sangat esktrim.
PestaAsia - Mungkin tak banyak yang tahu jika di suku-suku pedalaman juga memiliki olahraganya sendiri.
Begitu pula dengan penduduk pedalaman di selatan Pulau Pentakosta, Vanatu. Mereka punya olahraga ekstrem yang bisa mengancam nyawa.
Nama olahraga itu adalah land diving.
Dalam olahraga ini, peserta akan melompat dari ketinggian 20 hingga 30 meter.
Meski disebutkan land diving memiliki standar keselamatan, namun pada kenyataannya olahraga ini terlihat sangat esktrim.
Bayangkan saja seorang peserta yang melompat dari atas tongkat kayu yang disusun hingga sangat tinggi melompat hanya dengan tali dari tanaman menjalar yang diikatkan pada kedua kakinya.
Lalu setelah melompa, peserta akan menghentakkan kepalanya ke tanah, menurut tradisi dan cara olahraga tersebut.
Ritual ini konon sudah ada sejak 1.500 tahun lalu, meski asal muasalnya belum diketahui pasti.
Olahraga ini namun sudah dipercayai sebagai ritual oleh suku setempat, dan menurut kabar olahraga ini juga berasal dari sebuah legenda yang berkambang di sana.
Legenda tersebut menyebutkan jika seorang istri penduduk sana terganggu oleh tuntutan seksual suaminya.
Lalu ia melarikan diri ke hutan , namun suaminya mengejarnya hingga sang istri harus memanjat pohon agar tidak diketahui suaminya.
Untuk menyelamatkan diri ia mengikat tanaman merambat ke kakinya dan melompat dari pohon tersebut.
Suaminya juga mengikutinya, namun ia lalai tidak mengikatkan tanaman merambat kek kakinya, hingga ia terbentur tanah dan tewas.
Kini pria di suku tersebut melakukan ritual ini dan mengikatkan tanaman di kakinya supaya mengingatkan jika mereka tidak akan jatuh pada trik yang sama.
Meskipun dinilai esktrim dan mengancam nyawa, luka akibat Land Diving sangat jarang ditemui.
Mereka meyakini jika tanaman merambat memiliki tingkat elastisitas tinggi, yang akan menyesuaikan dengan tekanan ketika melakukan lompatan.
Bagiamana dengan Anda apakah tertarik untuk melakukan olahraga ini? (Afif Khoirul M)
Editor | : | |
Sumber | : | Intisari Online |
Komentar