Tradisi telur perjaka ini merupakan sebuah warisan kuliner dari daerah Dongyang yang sudah dilakukan pada beberapa tahun lalu, dan sudah menjadi makanan khas ketika musim semi.
PestaAsia - Telur rebus mungkin jika mendengarnya kamu akan mudah mebayangkannya dan tentunya tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Namun, tahukah kamu jika ternyata di China juga ada telur rebus yang disebut Tong Zi dalam bahasa mandarinya.
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia maka akan diartikan sebgai telur perjaka, dinamakan demikian karena sesuai dengan proses pembuatannya.
Muungkin hal ini terdengar biasa dan menurut tradisi sana taidak ada yang salah, namun bagi orang Indonesia, mungkin jika mendengar proses pembuatannya pasti kamu akan jijik dan tak sanggup memakannya.
Usut-punya usut telur perjaka ini terbuat dari air seni anak-anak atau perjaka di China, makanya dinamakan Tong Zi atau telur perjaka.
Tradisi telur perjaka ini merupakan sebuah warisan kuliner dari daerah Dongyang yang sudah dilakukan pada beberapa tahun lalu, dan sudah menjadi makanan khas ketika musim semi.
Proses pembuatannya memang seperti telur rebus biasanya, namun cara unik lainnya yaitu cara mendapatkan air seni anak-anak yang umurnya tidak lebih dari 10 tahun dan harus berkondisi sehat.
Untuk mendapatkannya air seni anak-anak perjaka ini, pedagang meletakkan ember di depan pintu sekolah dasar lalu murid-murid kencing di tempat tersebut.
Lalu, air seni tersebut digunakan untuk mengolah telur tersebut dengan cara merebus beberapa telur ke dalam sebuah baskom berisi air seni, lalu telur yang direbus diretakkan sedikit cangkangnya agar air seninya bisa meresap ke dalamnya.
Bagi warga Dongyang makanan ini sudah hal biasa dan meyakini jika makan telur perjaka ini menyeharkan dan sebagain orang menyukainya.
Salah seorang warga yang menggemari telur ini mengatakan, "Jika memakannya, Anda tidak akan terserang stroke," tutur Ge Yaohua, dikutip dari Oddity Central.
Namun ada juga yang jijik karena bau air kencing yang menyengat dan cara masak yang dianggap tidak higienis.
Namun keyakinan setempat telur ini mampu mengobati stroke dan menggap baunya harum, bahkan seorang pedagang mengaku setiap hari keluarganya memakannya.
Telur perjaka ini dijual dengan harga sekitar 1.5 Yuan atau sekitar Rp 3 Ribuan per butirnya, dan setiap tahunnya diasakan tradisi memasak telur perjaka ini (Afif Khoirul M)
Editor | : | |
Sumber | : | Intisari Online |
Komentar