Kegagalan Bali dan NTB menjadi tuan rumah PON XXI/2024 memang mengecewakan banyak pihak. Namun, KONI Bali mengimbau agar tak terlalu larut berlama-lama dan harus melihat program penting selanjutnya.
"Memang mengecewakan, tapi marilah kita semua melupakan itu. Harus bangkit dan tunjukkan di tempat lain, meskipun kita tidak menjadi tuan rumah," ujar Ketum KONI Bali, I Ketut Suwandi, Rabu (25/4/2018) di Jakarta.
Menurutnya, kekalahan di bidding itu dirasa wajar, meskipun dari sisi teknis, Bali dan NTB menang telak.
Adapun bangkit dan tunjukkan di tempat lain dimaksudkan Suwandi yakni meningkatkan prestasi tanpa harus menjadi tuan rumah PON sekalipun Program selanjutnya yang harus difokuskan yaitu soal persiapan PON XX/2020 di Papua.
Baca Juga:
- Inilah Minuman Alami Pengganti Doping yang Aman Dikonsumsi Atlet Asian Games 2018
- Obor Asian Games 2018 Dinyalakan dengan Api Abadi Mrapen Peninggalan Sunan Kalijaga. Benarkah Tidak Bisa Padam?
- Bocah Sembilan Tahun Jadi yang Paling Bersinar di Honda Dream Cup 2018 Putaran Pertama
"Mei nanti, kami akan bicarakan program kerja masing-masing cabor. KONI Bali akan mendata potensi milik cabor itu sendiri soal peluangnya nanti di Papua," ujarnya.
Bahkan, seperti dicontohkannya di cabor gateball, seluruh provinsi yang bertanding nanti kuota pesertanya hanya 50 saja. Jadi, memang benar-benar dijaring, siapa yang bereluang untuk mendapat medali nantinya.
"Pads 2016 lalu posisi Bali kan tembus enam besar, jadi dua tahun depan sudah mesti harus naik ke lima besar. Dengan target posisi harud naik, otomatis kuantitas medali juga harus mengikuti," ujar mantan Ketum KONI Badung ini.
Pihaknya juga menekankan agar semua pihak baik itu pengurus KONI Bali dan pengprov cabor benar-benar melakukan kerja bersama. Sehingga, visi dan misi kontingen Bali di Papua bisa terealisasi tanpa hambatan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar