Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bocah Sembilan Tahun Jadi yang Paling Bersinar di Honda Dream Cup 2018 Putaran Pertama

By Imadudin Adam - Rabu, 25 April 2018 | 07:37 WIB
Honda Dream Cup 2018 putaran pertama di Sirkuit Brigif, Cimahi, Jawa Barat, pada Minggu, (22/4/2018).
IMADUDIN R.A/BOLASPORT.COM
Honda Dream Cup 2018 putaran pertama di Sirkuit Brigif, Cimahi, Jawa Barat, pada Minggu, (22/4/2018).

 Tubuhnya kecil dan belum bisa mengontrol penuh tunggangannya, tapi ketika kopling dilepas dan gas diputar, ia seolah berubah.

Ya, namanya Veda-Ega dan usianya baru sembilan tahun. Di bangku sekolah pun dirinya baru duduk dikelas tiga Sekolah Dasar.

Bila tanpa motor, helmet, dan wearpack, Veda-Ega seperti bocah pada umumnya yang polos serta pemalu.

Tapi ketika dirinya menggunakan wearpack, helmet, dan menunggangi sang motor, Veda kecil yang pemalu berubah menjadi predator di sirkuit.

(Baca Juga: Mengenal Guru Transfer AS Roma yang Pernah Hancurkan Hati Liverpool di Masa Lalu)

Setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh pebalap lainnya di seri pertama Honda Dream Cup (HDC) 2018 kelas 150cc standar pemula U12.

Kelas U12 ini merupakan kelas baru di HDC 2018.

Sebagai predator, Veda begitu ditakuti dan mampu menjadi yang tercepat di kelas ini. Tak main-main, jaraknya pun cukup jauh dari posisi kedua apalagi ketiga.

Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohon


Diandra dan Veda Ega usai balapan HDC 2018, Minggu, (22/8/2018).(IMADUDIN ADAM/BOLASPORT.COM)

Veda harus diakui menjadi bukti bahwa pribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya adalah benar.

Bocah berusia sembilan tahun ini memiliki DNA pebalap yang kental, khususnya dari sang ayah, Sudarmono atau akrab disapa Momon.

Momon merupakan seorang pebalap profesional yang telah lama berkarier di dunia balap nasional maupun internasional.

Tapi meskipun punya DNA balap dari sang ayah, Veda mengaku dirinya sama sekali tidak pernah disuruh ikut balap atau jadi pebalap.

"Tidak pernah disuruh untuk jadi pebalap," tutur Veda kepada Bolasport.com.

Kesadaran Veda untuk menjadi seorang pebalap justru datang dari dirinya sendiri.

(Baca Juga: Nasib Tragis Murid Valentino Rossi di GP Americas, Musim Lalu Finis Paling Depan Sekarang ...)

Tidak langsung ke dunia Road Race, Veda lebih dulu mencoba offroad sejak usia empat tahun.

"Aku mulai dari offroad dulu. Pertama kali mencoba saat masih umur empat tahun," ujarnya.

"Offroad udah banyak jadi juara dan aku mencoba offroad sampai umur delapan tahun," lanjutnya.

Barulah setelah dirinya cukup mahir di offroad, sang ayah menyuruh Veda untuk hijrah ke dunia Road Race.

Saat ini Veda telah mencoba dunia Road Race kurang lebih selama satu tahun.

"Aku pindah ke Road Race karena disuruh ayah. Aku suka keduanya (Road Race dan Offroad)," ungkapnya sambil tertawa.

Tentu saja untuk menjadi juara bukanlah perkara mudah, terutama untuk bocah seusia Veda ini.

Latihan fisik super berat sudah pasti dilakoni oleh Veda agar fisiknya tetap terjaga, apalagi motor punya beban yang sangat berat.

"Biasanya kalo latihan itu lari, ngegym, dan latihan fisik yang lainnya juga misalnya sepedaan," ucapnya.

(Baca Juga: Andres Iniesta Tak Pernah Jadi Pemain Terbaik, Pihak Ballon d'Or Meminta Maaf)

Di samping latihan fisik yang berat, Veda juga kerap mengorbankan sekolahnya untuk ikutan balap.

Ketika Bolasport.com menanyakan apakah dirinya pernah bolos sekolah, Veda mengamini seraya tertawa.

Yang terakhir, Veda juga menceritakan pesan sang ayah kepadanya bila ingin ikut balapan.

Momon memberikan pesan agar anaknya ini tenang serta yakin untuk menjadi pemenang.

"Pesan ayah harus tenang dan harus yakin untuk bisa jadi juara," pungkasnya.

Mencuri Perhatian Semua Orang


Veda Ega usai balapan HDC 2018, Minggu, (22/8/2018).(IMADUDIN ADAM/BOLASPORT.COM)

Memang unik melihat bocah sekecil ini untuk ikut balapan. Khususnya Veda yang memang sejak awal sudah mencuri perhatian.

Selain karena ayahnya pebalap, Veda mencuri perhatian karena dirinya kesulitan untuk menahan beban motornya.

Tidak berhenti sampai disitu, Veda kembali menjadi sorotan saat dirinya melakukan start dengan baik.

(Baca Juga: Nasib Tragis Murid Valentino Rossi di GP Americas, Musim Lalu Finis Paling Depan Sekarang ...)

Disaat yang lain melakukan jump start berjama'ah, Veda justru menunggu dan melakukan start dengan sempurna.

Mendapatkan pole position, melakukan start dengan sempurna, serta menjadi juara sudah cukup membuktikan bahwa dirinya memiliki potensi sebagai pebalap masa depan Indonesia.

Bahkan bila tekun berlatih, Veda bisa mengikuti jejak Mario Aji yang kini berlaga di Asia Road Racing Chamoionship (ARRC).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X