Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fakta Negara Bhutan Sebagai Salah Satu Negara Peserta Asian Gmes yang Menolak Tekonlogi Hingga Tahun 99

By Intisari Online - Sabtu, 21 April 2018 | 20:02 WIB
Negara Bhutan sebanyak 7 kali ikut Asian Games belum pernah mendapat medali apa pun.
worldwildlife.org
Negara Bhutan sebanyak 7 kali ikut Asian Games belum pernah mendapat medali apa pun.

Meski negara kecil banyak hal menarik yang bisa kita bahas dari negara ini, seperti yang sebelumnya pernah di jelaskan bahwa negara ini melarang penjualan tembakau.

Intisari-online.com - Asia merupakan daratan benua dengan luas wilayah dan negara yang sangat banyak di dunia.

salah satu negaranya sebut saja Bhutan, yang merupakan salah satu negara di Asia dengan beragam fakta unik didalamnya.

Meski negara kecil negara ini juga tercatat pernah mengikuti pentas olahraga bergengsi tingkat Asia bertajuk Asian Games.

Meski negara kecil banyak hal menarik yang bisa kita bahas dari negara ini, seperti yang sebelumnya pernah di jelaskan bahwa negara ini melarang penjualan tembakau.

 

Hingga beberapa fakta menarik seperti tidak memiliki rambu lalu lintas untuk mengatur jalan raya.

Selain yang disebutkan diatas beberapa hal yang paling menarik adalah fakta sejarah menyebut Bhutan adalah salah satu negara yang menolak perkembangan teknologi.

Disebutkan bahwa pada tahun 1960-an Bhutan tidak memiliki jalan raya, mobil telepon pos dan listrik. 

Akibatnya negara tersebut menjadi salah satu negara yang terisolasi dari peradaban hingga akhirnya perubahan pun terjadi ketika Reformasi muncul di negara ini.

Reformasi tersebut diprakarsai oleh Kingme Dorji Wangchuk, yang melakukan pergeseran menjauhi sistem monarki absolut pada 1990 negara ini dan menuju institusi demokrasi pada 2008.

Sebelumnya Bhutan juga melarang TV atau Internet sampai tahun 1999 dengan akses terbatas.

Hingga akhirnya Internet adalah hadiah dari raja Jingme untuk merayakan ulang tahunnya pada atahun 2000.

Sedangkan pada tahun 2003 saat ulang tahun raja Bhutan dirayakan dengan pembukaan service handphone di negara tersebut.

Namun, setelah itu raja turun takhta pada tahun 2006 dan digantikan oleh putranya bernama Jingme Khaesar Namyel.

Namun pada tahun tersebut sebelum deklarasi dilakukan terhadap sang raja, Bussines Week menempatkan Bhutan sebagai negara paling bahagia kedelapan di dunia.

Fakta lain yang mungkin tak diketahui adalah kunjungan turis asing ke neagra tersebut, dimana Bhutan pertama kali di kunjungi adalah pada tahun 1974. (Afif Khoirul M)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Intisari Online


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X