Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kurang Sabar Dinilai sebagai Faktor Kekalahan Hanna Ramadini di Malaysia

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 21 April 2018 | 15:42 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini, tampil pada partai penentu menghadapi Singapura pada Kejuaraan Asia Beregu 2018 di Alor Setar, Kedah, Malaysua, Selasa (6/2/2018).
BADMINTON NDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini, tampil pada partai penentu menghadapi Singapura pada Kejuaraan Asia Beregu 2018 di Alor Setar, Kedah, Malaysua, Selasa (6/2/2018).

Pemain tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini, tak mampu menembus babak final turnamen bulu tangkis Malaysia International Challenge 2018. Ia dinilai gagal karena tampil kurang sabar saat gim penentuan.

Hal itu dinyatakan pelatih tunggal putri nasional, Minarti Timur, yang dihubungi JUARA melalui pesan singkat seusai kekalahan Hanna dari Lee Ying Ying pada laga semifinal di Juara Stadium, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4/2018).

Dalam pertandingan itu, Hanna yang berstatus sebagai pemain unggulan pertama turnamen menelan kekalahan 7-21, 21-10, 17-21 dalam tempo 53 menit.

(Baca Juga: Satu Minggu Lengser dari Singgasana, Viktor Axelsen Akhirnya Kembali ke Posisinya Semula)

"Saya baru dapat laporannya. Sayang, pada gim ketiga, tepatnya saat kedudukan 15-15, semestinya Hanna bisa bermain lebih sabar," kata Minarti.

"Dia malah pengin buru-buru ambil poin. Padahal rally panjang, tetapi malah mati sendiri. Selain itu, power-nya Hanna perlu ditambah," ucap pebulu tangkis nasional era 90-an itu.

Hanna mengawali turnamen Malaysia International Challenge 2018 dengan menghadapi kompatriotnya yang maju dari babak kualifikasi, Ni Made Pranita Sulistya Devi.

Hanna meraih kemenangan rubber game 18-21, 21-18, 21-15 atas Ni Made. Ia kemudian bertemu Pattarasuda Chaiwan (Thailand) pada babak kedua dan mampu menang 21-14, 11-21, 21-19.

Pada babak perempat final, Hanna berjumpa dengan wakil tuan rumah, Crystal Pan. Dalam fase ini, Hanna berhasil memetik kemenangan straight game 21-10, 21-16.

Namun pada babak semifinal, langkah Hanna dihentikan Lee Ying Ying yang notabene adalah pemain unggulan ketiga.

Bagi Hanna, ini adalah kekalahan pertamanya dari Lee Ying Ying dari total dua pertemuan. Sebelumnya, Hanna pernah menang atas lawannya tersebut pada ajang USM Victor International Challenge 2016.

Dengan kekalahan yang dialami Hanna, Minarti berharap anak asuhnya itu bisa mempelajari kekurangannya demi tampil lebih baik pada Kejuaraan Asia 2018 mendatang di Wuhan, China.

(Baca Juga: Lama Tak Ada Perkembangan, BWF Dituntut untuk Segera Beri Penjelasan tentang Kasus Pengaturan Skor)

"Mudah-mudahan saat Kejuaraan Asia pekan depan bisa lebih baik. Saya cuma bilang ke dia, nggak usah terlalu dipikirkan (soal kekalahan)," ujar Minarti.

"Hal terpenting adalah bagaimana dia bisa fokus dan bermain lebih nekat di Wuhan nanti," tutur dia menambahkan.

Hanna bukan satu-satunya wakil Indonesia yang berjuang pada babak semifinal Malaysia International Challenge 2018.

Indonesia masih memiliki Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di sektor ganda putra, Shesar Hiren Rhustavito di nomor tunggal putra, dan Andika Ramadiansyah/Mychelle Crhystine Bandaso di kategori ganda campuran.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X