Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemerintah Bakal Mendukung Agar Terselenggaranya MotoGP 2020 di Indonesia

By Imadudin Adam - Kamis, 19 April 2018 | 05:27 WIB
Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko saat menerima wawancara BOLA di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/09/2016).
KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.NET
Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko saat menerima wawancara BOLA di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/09/2016).

Pemerintah menegaskan bakal mendukung Indonesia untuk menyelenggarakan MotoGP 2020 di Sirkuit Internasional Sentul, Jawa Barat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Penulis: Abdul Majid

Hal itu dikatakannya dalam pertemuan antara pemerintah, pengelola sirkuit, dan mitra strategis.

Pertemuan dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Tinton Suprapto, Ananda Mikola dan jajaran pengelola Sirkuit Sentul Bogor, serta Patrick Tan selaku mitra strategis penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.

“Kita tidak boleh mundur. Maju terus. Pemerintah memberikan dukungan penuh agar MotoGP bisa digelar lagi di Indonesia. Mari bersinergi untuk menjalankan tugas masing-masing,” ungkap Moeldoko seperti dikutip Juara.net dari Tribunnews.com.

Moeldoko menegaskan, Kantor Staf Presiden siap membantu  agar persiapan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia berjalan sesuai dengan yang ditentukan.

(Baca Juga: Satu Aremania Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan Kanjuruhan)

Sementara itu, Tinton Suprapto menyatakan, menyelenggarakan kembali MotoGP di Indonesia bak mimpi yang menjadi kenyataan.

“Moto GP adalah pesta rakyat, yang meskipun dilaksanakan oleh swasta, tapi keuntungan besarnya dirasakan seluruh negeri,” kata Tinton.

Patrick Tan selaku mitra strategis penyelenggaraan MotoGP 2020 menyatakan siap mendukung terlaksanananya event ini.

“Apalagi popularitas MotoGP sangat tinggi di Indonesia,” kata pria yang berpengalaman menjadi promotor berbagai event balap internasional ini.

Bisa Menarik Wisatawan

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, penyelenggaraan MotoGP bisa menyedot sedikitnya 100 ribu wisatawan mancanegara.

“Dengan segala pengeluaran turis di Indonesia selama lima hari event, keuntungan langsungnya bisa mencapai Rp 1 triliun,” paparnya.

Sementara itu, dampak tak langsungnya bisa mencapai dua kali lipat dari angka itu, karena MotoGP disiarkan langsung melalui 60 stasiun televisi ke 200 negara di dunia. Nilainya sekitar Rp 2 triliun.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum Basoeki Hadimoeljono menyatakan dukungannya untuk pembangunan kesiapan infrastruktur di sekitar lokasi sirkuit.

(Baca Juga: Kalahkan Gol Salto Cristiano Ronaldo, Gol Mohamed Salah Dinobatkan sebagai Gol Terbaik Liga Champions)

“Ini adalah proyek swasta murni, tetapi kami siap mendukung jika ada infrastruktur yang terkait untuk kepentingan publik, misalnya jalan, tempat parkir, dan sebagainya,” kata Basoeki.

Pertemuan antara 3 menteri, pengelola sirkuit, dan mitra strategis ini, merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke Sirkuit Internasional Sentul pada 6 Maret 2018 lalu dan pertemuan sebelumnya antara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Tinton, dan Ananda Mikola pada 19 Maret 2018.

Ananda Mikola menambahkan, MotoGP menjadi olahraga otomotif yang digemari berbagai segmen masyarakat Indonesia, dari kalangan atas hingga bawah.

“Beda dengan F1 yang hanya disukai lapisan masyarakat tertentu,” kata pembalap yang pernah tampil di ajang Formula 3000, Asia Formula 3, hingga A1 Grand Prix itu.

Sisi bisnis MotoGP dapat terlihat dari persaingan tiga pabrikan motor yang pangsa pasar besarnya ada di Indonesia.

(Baca Juga: 10 Pemain Sepak Bola yang Memakai Nama Jersey Bukan Nama Aslinya, Nomor 2 Beda Banget!)

“Bayangkan, di motor para pembalap MotoGP terpasang slogan berbahasa Indonesia: Satu Hati dari tim Repsol Honda, Nyalakan Nyali dari Suzuki Ecstar, dan Semakin di Depan milik Movistar Yamaha,” papar Ananda Mikola.

Pada 28 September 1997, Sirkuit Sentul pernah menggelar kejuaraan MotoGP.

Saat itu Valentino Rossi turun di kelas 125 cc dan menjadi juara dengan bendera Aprilia, sementara kelas 250 cc dijuarai Max Biaggi dari Honda.

Adapun podium nomor bergengsi 500 cc dipuncaki trio Honda dengan urutan juara Tadayuki Okada (Jepang) diikuti Mick Doohan (Australia), dan Alex Criville (Spanyol).

“Saat itu, gelaran MotoGP tak bisa dilanjutkan lagi di Indonesia karena krisis ekonomi. Jadi kalau Moto GP bisa kembali digelar di Sentul, ini benar-benar mimpi yang jadi nyata,” kata Tinton.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : Tribunnews.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X